Rabu, 03 Agustus 2022 - 21:06 WIB
Tiga ketua umum parpol yang tergabung dalam KIB.(foto: Sindonews.com)
Artikel.news, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengajak Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Tujuannya agar KIB semakin kuat, kokoh dalam mengusung capres/cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
"Kita coba mengajak Demokrat, PKS atau yang mana satu lagi, biar kokoh ada empat kakinya. Meja aja empat kakinya, kalau tiga kan (enggak seimbang). Kami sudah komunikasi dengan partai lain (untuk gabung)," kata Zulhas, sapaan akrabnya, saat menutup Rakerwil DPW PAN Jatim di Surabaya, dikutip dari Medcom.id, Rabu (3/8/2022).
Zulhas menegaskan KIB masih membutuhkan minimal satu partai lagi agar lebih tangguh dalam Pilpres nanti. Dengan demikian, ia optimistis KIB bakal mampu memenangkan Pilpres.
"Mudah-mudahan bisa satu partai lagi. Tentu masih panjang belum final, sekarang kan sudah ada tiga partai, PAN, PPP, dan Golkar," ujarnya.
Zulhas juga sempat menyinggung situasi politik antara cebong dan kampret. Ia menyebut politik antara cebong dan kampret sudah membosankan di Indonesia. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan memberi warna baru.
"Masak kita cebong kampret terus udah bosen bertahun-tahun enggak produktif, pengap hawanya kalau musuhan terus. Kita kan saudara, keluarga, kita ingin dipindah produktif bikin gagasan untuk membawa negara Indonesia yang maju," ujar dia.
Menteri Perdagangan ini menjelaskan, KIB akan menggelar acara besar di Jatim pada Agustus 2022 ini. Acara ini akan dihadiri langsung pimpinan parpol KIB, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Suharso Monoarfa, termasuk Ketum PAN Zulhas sendiri hadir.
"Soal KIB kita akan bikin di Surabaya pertemuan ketum parpol KIB. Nanti akan membahas apa yang harus dilakukan oleh bangsa kita, untuk menghadapi perubahan dunia yang cepat termasuk geopolitik dan perang Rusia-Ukraina, termasuk juga persaingan antara super power Tiongkok dan USA. Indonesia mesti melakukan apa lah untuk menyikapi itu, nah itu yang kita lakukan di Surabaya nanti," ujarnya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |