Selasa, 14 Juni 2022 - 22:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.(foto: CNBC Indonesia)
Artikel.news, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu mendapat serangan politik sektarian atau kebencian. Serangan itu dinilai baru akan berhenti jika Anies gagal maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau enggak, dia terus-terus (menyerang Anies) sampai pada suatu ketika Anies enggak dapat kereta, berhenti gitu, saya menjamin," kata eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik dalam diskusi Crosscheck Medcom.id bertemakan Deklarasi Janggal Demi Label Radikal, Minggu (12/6/2022).
Dia menyampaikan serangan kepada Anies terjadi sejak eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjadi jawara di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Menurut dia, kondisi ini akan berbeda jika Anies gagal menjadi orang nomor satu di Jakarta.
"Andaikan anies yang kalah saya kira enggak ada tuh politik identitas. Coba kita perhatikan, orangnya itu juga dari pilkada sampai sekarang," ujar Taufik, dilansir dari Medcom.id, Selasa (14/6/2022).
Menurut dia, semua pihak harus sepakat menghentikan politik sektarian. Seluruh pihak punya tanggung jawab menghentikan politik sektarian, termasuk penegak hukum.
"Yang gini-gini (politik sektarian) seharusnya dilakukan tindakan, kenapa dibiarkan terus menerus dan berkembang terus," kata mantan Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta ini.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |