Rabu, 02 Maret 2022 - 20:33 WIB
Ketua DPD LaNyalla Mattalitti
Artikel.news, Jakarta - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti turut merespon wacana penundaan pemilu 2024 yang digelindingkan oleh sejumlah elite politik.
LaNyalla mengingatkan bisa menyebabkan terjadi revolusi politik jika wacana itu terus dikembangkan atau tidak berhenti.
“Sekarang mungkin rakyat masih diam, masih punya batas kesabaran melihat tingkah pola elite politik," kata LaNyalla melalui keterangan persnya, yang dikutip dari jpnn.com, Rabu (2/3/20220.
Dia mengingatkan bahwa potensi revolusi sosial bisa pecah jika elite terus mempertontonkan aksi yang melampaui batas seperti menindaklanjuti penundaan Pemilu 2024.
"Kalau sudah kelewatan, bisa pecah revolusi sosial. Pemilik negara ini bisa marah dan para elite politik bisa ditawur oleh rakyat," kata mantan Ketua Umum PSSI ini.
LaNyalla mengatakan sebenarnya pemilu menjadi cara rakyat melakukan evaluasi atas jalannya pemerintahan. Rakyat bisa menentukan sosok selanjutnya yang bisa memimpin Indonesia.
"Cuma sekarang cari akal untuk menunda pemilu. Ini namanya sudah melampaui batas," ungkap Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur itu.
Sebelumnya, beberapa elite parpol mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Isu tersebut berawal dari ucapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Dia memakai sisi ekonomi sebagai alasan sehingga menunda Pemilu 2024. Sedianya, pesta demokrasi bisa ditunda hingga dua tahun ke depan.
Isu itu kemudian disambut positif Partai Amanat Nasional (PAN). Melalui berbagai pertimbangan, parpol yang terbentuk pada 1998 itu menyetujui usul menunda pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kami memutuskan setuju pemilu diundur," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |