Ahad, 19 Oktober 2025 - 17:27 WIB
Koordinator Presidium Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Pusat yang juga Anggota Komisi IV DPR RI, Agus Ambo Djiwa, secara resmi melantik pengurus PISPI Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Swiss-Belinn Panakukang, Makassar, Ahad (19/10/2025).
Artikel.news, Makassar – Koordinator Presidium Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Pusat yang juga Anggota Komisi IV DPR RI, Agus Ambo Djiwa, secara resmi melantik pengurus PISPI Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Swiss-Belinn Panakukang, Makassar, Ahad (19/10/2025).
Pelantikan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting bidang pertanian di Sulsel, termasuk akademisi dan pakar pertanian, salah satunya pakar dari Universitas Hasanuddin, Prof Hatta Jamil, serta para sarjana pertanian dari berbagai daerah di Sulsel.
Dalam sambutannya, Agus Ambo Djiwa menegaskan bahwa sektor pertanian Indonesia tengah menghadapi tantangan fundamental yang tidak bisa diabaikan. Ia menyebut persoalan produktivitas, regenerasi petani, dan ketahanan pangan nasional sebagai isu krusial yang harus dijawab dengan kolaborasi lintas sektor.
“Pertanian bukan hanya soal produksi, tetapi juga tentang kesejahteraan, ketahanan, dan kemandirian bangsa. Kita harus memastikan petani kita berdaya dan mendapat dukungan dari seluruh lini,” ujar Ketua DPD PDIP Sulbar ini.
Lebih lanjut, Agus menekankan pentingnya posisi strategis Sulawesi Selatan dalam peta ketahanan pangan nasional. Menurutnya, potensi pertanian Sulsel yang melimpah menjadikan provinsi ini sangat layak didorong sebagai poros pangan Indonesia Timur.
“Sulsel punya keunggulan geografis, lahan subur, dan SDM berkualitas. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan sinergi antara penyuluh, pemerintah daerah, dan pelaku usaha pertanian agar semua potensi ini benar-benar optimal,” jelas mantan Bupati Pasangkayu dua periode ini.
Agus pun mendorong pengurus PISPI Sulsel yang baru dilantik untuk menjadi motor penggerak perubahan di tingkat daerah. Ia menegaskan bahwa organisasi sarjana pertanian memiliki peran vital dalam meningkatkan pengetahuan dan kapasitas petani, terutama di tengah perubahan iklim dan dinamika pasar global.
“Saya juga lebih menekankan bagaimana penguatan para penyuluh pertanian kita. Karena penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian. Tanpa penyuluh yang kuat dan adaptif, sulit bagi kita untuk mencapai kedaulatan pangan,” katanya.
Ketua PISPI Sulsel yang baru dilantik, Bahtiar Mannajeng, menyampaikan komitmennya untuk memperkuat peran penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian di daerah. Ia menegaskan bahwa PISPI Sulsel akan menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong transformasi pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
“Kami akan fokus pada peningkatan kapasitas penyuluh, digitalisasi pertanian, serta penguatan rantai nilai hasil produksi. Ini menjadi langkah konkret kami menjadikan Sulsel sebagai barometer pertanian nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Hatta Jamil dari Universitas Hasanuddin, mendorong PISPI untuk membantu memperkuat kapasitas kelembagaan penyuluh.
Ia menilai, peran penyuluh semakin krusial di tengah perubahan iklim dan tantangan global terhadap ketahanan pangan.
“Penyuluh harus mampu menjadi agen perubahan yang adaptif terhadap teknologi dan dinamika lapangan. Kolaborasi antara akademisi, penyuluh, dan petani akan menentukan masa depan pertanian kita,” ungkapnya.
Pelantikan pengurus PISPI Sulsel ini diharapkan menjadi momentum baru bagi kebangkitan sektor pertanian di kawasan timur Indonesia. Dengan dukungan kebijakan nasional dan sinergi berbagai pihak, Sulawesi Selatan diyakini dapat memperkuat posisinya sebagai pusat produksi pangan nasional sekaligus motor penggerak kemandirian pangan Indonesia.
Pada kegiatan ini turut hadir sejumlah pengurus PISPI pusat, di antaranya Sekjen PISPI Kamhar Lakumani, Tenaga Ahli Menteri Pertanian yang juga Ketua OKK PISPI RS Suroyo, dan Wakil Sekjen PISPI Arief A Bisma.
Adapun tema acara pelantikan yang dirangkaikan dengan dialog ini adalah "Konsolidasi PISPI Sulsel Poros Pangan Indonesia Timur".
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |