Kamis, 14 Agustus 2025 - 12:59 WIB
Wali Kota Makassar, Munafri Arifiddin, mendorong generasi muda Kota Makassar untuk turun langsung ke sektor pertanian dan menerapkan teknologi modern demi meningkatkan produktivitas.
Artikel.news, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifiddin, mendorong generasi muda Kota Makassar untuk turun langsung ke sektor pertanian dan menerapkan teknologi modern demi meningkatkan produktivitas.
Hal ini disampaikan Munafri saat membuka Musyawarah Tani Abulo Sibatang Kota Makassar Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Pertanian di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kamis (14/8/2025).
Munafri menyampaikan, Kota Makassar memiliki keterbatasan lahan pertanian perkotaan di tengah jumlah penduduk yang cukup padat. Ia menyebut, pemanfaatan teknologi di sektor pertanian dapat meningkatkan produktifitas petani dan kapasitas produksi.
“Lahan pertanian kita di Makassar saat ini hanya sekitar 1.300–1.400 hektare, sementara kebutuhan beras untuk 1,4–1,5 juta penduduk mencapai 10–11 ribu ton per bulan. Ini merupakan tantangan besar,” katanya.
Munafri menilai keterlibatan generasi muda sangat penting, sehingga mereka tidak hanya sekedar menjadi pengguna teknologi, tapi juga harus didorong menjadi pencipta solusi kreatif.
“Sekarang kalau kita lihat hampir kelompok tani ini masih sangat didominasi oleh ibu-ibu dan bapak-bapak yang masih bertani secara konvensional, saya berharap anak-anak muda terjun ke dunia pertanian memanfaatkan inovasi untuk mendongkrak hasil panen,” ujarnya.
Ia juga menilai kehadiran para pakar pertanian seperti Unhas dan dukungan Kementerian Pertanian sangat penting untuk memberikan bimbingan dan transfer teknologi kepada petani dan generasi muda kota Makassar.
Munafri menegaskan, meski Makassar adalah kota metropolitan dengan tekanan pembangunan yang tinggi, sektor pertanian tetap penting untuk ketahanan pangan.
Pada kesempatan yang sama, Munafri memaparkan bahwa Pemkot Makassar mengembangkan konsep pertanian perkotaan untuk memanfaatkan lahan sempit di lingkungan warga. Sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah organik di tingkat RT/RW.
“Kalau pertaniannya pinggiran dan sampahnya tertangani, Insyaallah Makassar akan menjadi kota yang lebih baik,” tambahnya.(*)
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |