Jumat, 01 Agustus 2025 - 22:54 WIB
Seorang penagih kredit bernama Pandra Aprilian (21) tewas dibunuh nasabahnya yang bernama Salam Prayitno (46), saat menagih cicilan mingguan sebesar Rp125 ribu.(Foto: Kompas.com)
Artikel.news, Lampung - Seorang penagih kredit bernama Pandra Aprilian (21) tewas dibunuh nasabahnya yang bernama Salam Prayitno (46), saat menagih cicilan mingguan sebesar Rp125 ribu.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Ahad (27/7/2025), di rumah tersangka di Natar, Lampung.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Indra Hermawan menjelaskan, tersangka meminjam uang sebesar Rp500 ribu untuk modal berdagang siomay dengan sistem cicilan mingguan sebesar Rp 125 ribu.
"Tersangka memang meminjam uang untuk modal berdagang siomay," ungkapnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (1/8/2025).
Menurut keterangan dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi, saat korban datang untuk menagih cicilan, tersangka tidak dapat membayar.
Korban yang marah meminta agar tersangka segera melunasi cicilan tersebut.
Tersangka kemudian mencoba meminjam uang dari tetangganya, namun gagal mendapatkan bantuan finansial.
Ketidakmampuan tersangka untuk membayar cicilan memicu kemarahan korban, yang dilaporkan memaki tersangka dengan kata-kata kasar.
"Tersangka lalu meminjam golok dan menyiapkan tali pancing untuk menghabisi nyawa korban," tambah Kombes Indra.
Sebelumnya, identitas mayat yang ditemukan terapung di Sungai Natar, Lampung Selatan, telah terkonfirmasi sebagai Pandra Apriliandi.
Keluarga korban datang ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk melakukan identifikasi dan mengenali pakaian yang dikenakan oleh korban.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |