Sabtu, 17 Mei 2025 - 19:10 WIB
Rumah yang dijadikan tempat praktik dukun cabul di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, dipasangi garis polisi.(Foto: Wartakotalive.com)
Artikel.news, Bekasi -- Dugaan praktik dukun cabul berkedok pengobatan alternatif dan layanan spritual akhirnya terbongkar setelah 14 tahun beroperasi.
Praktik dukun cabul itu dilakukan di sebuah rumah di Jalan Raya Hankam Gang Masjid, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelakunya adalah pria bernama Murtan (61), yang selama ini dikenal warga sebagai ahli spiritual dan pengobatan alternatif segala penyakit.
Ketua RT 2 RW 6, Gunam mengatakan, dugaan praktik dukun cabul yang dilakukan Murtan di rumahnya tersebut sudah beroperasi selama 14 tahun.
“Awalnya tahun 2011 waktu itu (mulai beroperasi), ini dari dengar-dengar informasi,” kata Gunam, dikutip dari Wartakotalive.com, Sabtu (17/5/2025).
Gunam menjelaskan terduga pelaku, Murtan tidak menerapkan tarif tertentu atas layanan spritual dan pengobatan alternatifnya.
Setiap pasien, baik laki-laki dan perempuan dikenakan dengan biaya seikhlasnya.
Biasanya Murtan memberikan sebotol air putih untuk dikonsumsi yang diklaim sebagai air sakti.
“Penyakit itu ada yang minta diurut. Ada orang kesurupan minta air. Terus kalau selama saya tahu itu, waktu itu ngobatin kesurupan, semacam kayak orang minta air buat orangtuanya, cuma itu aja yang saya tahu,” jelasnya.
Menurut Gunam, awalnya ia sempat terkejut setelah mengetahui adanya informasi praktik dukun cabul yang dilakukan Murtan kepada para pasiennya.
Terlebih, kata Gunam, saat ia mendapatkan informasi itu, sudah sekitar 15 wanita yang diduga telah dicabuli Murtan.
“Ya kalau sementara ini ada 15 ya (terduga korban). Sekitar 15 orang yang saya tahu dari catatan korban-korban kemarin. Kalau sementara ini, korban berasal dari lingkungan sini sama kota Bekasi aja sih (korbannya),” tuturnya.
Gunam menyampaikan, dirinya sempat tidak menyangka Murtan melakukan pencabulan karena dikenal sosok yang agamis.
“Kayaknya kecurigaan sih tidak ada sih. Karena keluar masuknya (pasien) itu tidak bareng-bareng. Kalau pengajian itu emang tiap malam Jumat ada. Dimulainya jam 24.00 WIB sampai jam 04.00 WIB waktu subuh, tiap malam Jumat tuh ada pengajian juga,” ucapnya.
Gunam menegaskan saat ini rumah tempat praktik dukun cabul Murtan sudah disegel pihak Satpol PP. Penyegelan dilakukan dengan disaksikan Ketua RT, Ketua RW, Bimaspol, dan Babinsa.
Lalu untuk sejumlah pihak yang mengaku menjadi korban sudah melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Metro Bekasi Kota.
“Kalau penyegelan alhamdulillah ditindaklanjuti semenjak pak walikota (Tri Adhianto) datang kemari, langsung ditindak cepati dari kepolisian, dari aparatur pemerintah langsung ditindaklanjuti, langsung cepat, hari kamis tanggal 8 Mei 2025 langsung disegel dari Satpol PP,” ungkapnya.
Sedangkan pelaku langsung diamankan polisi.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |