Kamis, 09 Januari 2025 - 22:39 WIB
Toilet masjid yang menjadi lokasi pencabula oleh anak SMP terhadap bocah lima tahun di Pancoran, Jakarta Selatan.(inews.id)
Artikel.news, Jakarta - Seorang anak yang masih duduk di bangku SMP berbuat edan dengan mencabuli seorang bocah berusia lima tahun hingga berkali-kali.
Aksi pencabulan yang dilakukan oleh RHA (14) berlangsung di toilet masjid di kawaan Pancoran, Jakarta Selatan. Akibatnya, korban yang berinisial KR (5) menjadi trauma.
Kasus dugaan pencabulan tersebut dilaporkan ayah korban, AL (31) ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/37/I/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
"Ya betul, jadi datang ke Polres Metro Jakarta Selatan seorang ayah, melaporkan kejadian yang menimpa anaknya yang berumur 5 tahun," ucap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (9/1/2025).
Nurma menjelaskan, awalnya korban dan kakaknya berumur delapan tahun bermain bersama di area masjid dekat rumahnya, lalu korban ingin buang air kecil di toilet masjid.
Terduga pelaku justru mengikuti dari belakang dan masuk ke dalam toilet yang di dalamnya ada korban.
Pintu toilet dikunci terduga pelaku dan aksi pencabulan pun akhirnya terjadi.
"Jadi anak itu masuk ke toilet, kemudian diikuti (pelaku), lanjut terjadi hal yang tidak baik terhadap anak yang lima tahun," katanya.
Ternyata, aksi pencabulan yang dialami korban tak hanya dilakukan sekali oleh terduga pelaku.
Hal ini terjadi ketika korban pulang dari masjid dalam kondisi menangis sepanjang jalan usai dicabuli di dalam toilet.
"Sepulangnya dari masjid, korban yang pergi seorang diri, ternyata dimanfaatkan pelaku. Sehingga pelaku kembali melakukannya di gang dekat rumahnya," ucap Nurma.
"Kemudian berlanjut di gang, lanjut dia keluar, ada gang kecil, itupun dia melakukan hal yang tidak baik lagi di gang kecil itu. Kakaknya tidak melihat kalau itu,” sambungnya.
Setelah itu, korban ditinggal oleh terduga pelaku di lokasi kejadian dan menangis histeris.
Mengetahui itu, kakak korban berumur delapan tahun menjemput korban, kemudian bertanya apa yang terjadi.
Korban menangis histeris karena merasa kesakitan pada bagian vitalnya hingga tiba di rumah.
“Dia menangis karena memang dia merasa ada yang sakit di bagian vitalnya," ucap Nurma.
Korban akhirnya cerita kepada orangtuanya. Mengetahui anaknya jadi korban pencabulan, sang ayah langsung lapor ke kepolisian Sabtu malam.
"Jadi kejadiannya itu sekira jam 16.00, kemudian dilaporkan malam hari langsung oleh bapaknya,” tuturnya.
Ia menuturkan, penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan sudah dampingi korban guna jalani visum.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |