Kamis, 24 November 2022 - 22:53 WIB
Artikel.news, Jakarta - Bukannya bikin bangga, kelakukan wanita asal Indonesia bernama Azura Luna Mangunhardjono malah bikin malu negara saja.
Dengan mengaku sebagai anak keluarga konglomerat di Indonesia, Azura mampu melakukan penipuan besar di berbagai negara. Ia pun menjadi buronan polisi international.
Ia juga mengaku sebagai lulusan Harvard University hingga menyebut dirinya masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia.
Azura diketahui menipu banyak orang mulai dari mantan suami, mantan kekasih, hingga orang yang pernah bersosialisasi dengannya.
Dilansir dari Grid.ID, Kamis (24/11/2022), yang mengutip laman Post Magazine, Azura mengaku sebagai putri bangsawan Indonesia.
Bahkan, ia menyebut dirinya masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia dengan warisan mencapai Rp42 Triliun.
Azura mengaku ibunya adalah orang yang membantu Bill Clinton menjadi Presiden Amerika Serikat.
Kekayaan puluhan triliun rupiah itu disebutnya berbentuk kapal pesiar dan perkebunan.
Dengan berbohong, Azura Luna berhasil menipu banyak orang termasuk pakar teknologi dari New York bernama Jason yang dikencaninya.
Kepada Jason, Azura mengaku kerap berkeliling dunia dengan jet pribadi dan memiliki uang saku sebesar 150 ribu dolar AS atau setara Rp2.103 miliar.
Mantan kekasih Azura Luna yang bernama Robert (59) bahkan terang-terangan menyebut wanita asal Indonesia itu sebagai penipu.
"Azura adalah seorang (penipu) profesional," ujarnya.
Kepada Robert, Azura sesumbar mengenai pendidikannya dan teman-teman yang ia kenal di Harvard dan Brown University.
Robert juga pernah mengirimkan uang kepada Azura sebesar 150 ribu dolar AS atau sekitar Rp2,103 miliar untuk membiayai ayahnya yang sakit pada akhir 2017 silam.
Sebuah kartu kredit terbitan bank American Express Centurion Bank dan American Express Bank, kartu paling elit yang hanya bisa dimiliki orang-orang dengan kekayaan fantastis.
Robert juga mentransfer 30 ribu dolar AS atau Rp420 juta untuk sumbangan amal yang tak pernah ada hingga memberi Azura American Express black card.
Tak hanya Janson dan Robert, seorang wanita bernama Diane yang kenal dengan Azura mengaku temannya itu berubah jadi penipu karena tergiur kekayaan para sosialita di Hong Kong.
"Dia bertemu orang-orang Hong Kong, melihat jumlah kekayaan mereka dan tampaknya tergiur karenanya," kata Diane.
Azura juga pernah menipu dengan cara menjual berlian palsu dan tas Hermes palsu.
Sebelumnya, Azura pernah ditangkap karena menjual tas Hermes palsu pada seorang pembeli dari LA yang diidentifikasi sebagai Sophia.
Sophia mengklaim bahwa dia telah membayar lebih dari 86 ribu dolar AS atau Rp1,2 miliar untuk barang dari koleksi pribadi Azura yang katanya pada saat itu butuh uang untuk mendanai badan amal.
Azura juga sempat dilaporkan Wellfine Properties, mantan pemilik apartemen yang ditinggalinya karena tidak membayar tagihan sebesar 460 ribu dolar Hong Kong atau Rp826 juta untuk uang sewa dan biaya lainnya.
Memiliki banyak kasus penipuan, Azura Luna kini jadi buronan polisi Hong Kong.
Melansir dari laman Kompas.com, seorang kenalan Azura di Jakarta berinisial L (60) kerap dimintai pinjaman.
L mengaku pernah meminjakan sejumlah uang kepada Azura dan belum dikembalikan hingga sekarang.
Cara Azura meminjam uang terbilang unik lantaran kerap menggelar pesta dan mengundang beberapa orang kaya untuk datang.
Dalam pesta tersebut, Azura mengumbar harta kekayaan, sehingga korban terbuai dan dengan mudah ditipunya.
"Ya pernah minjam uang, tapi memang cara caranya sudah gitu sih, bikin pesta-pesta, gitu. Undang-undang, ya gitulah cara caranya ya," ucap L.
Azura pun kerap mengaku mewarisi harta yang melimpah dari seorang ibu yang kaya raya. Ia bahkan mengaku memiliki rumah belasan kamar di luar negeri.
"Tapi kami cek semua tidak benar. Kalau kami balikin, dia kayak gelagapan sendiri," ujar L.
Azura pun sempat meminta diangkat sebagai anak oleh L dan suami pada tahun 2002 lantaran mengaku tak punya ayah.
L menduga alasannya agar bisa didukung dalam segi ekonomi, sehingga niat buruk itu terbaca dan menolak mengangkat Azura sebagai anak.
Namun, L tetap mengizinkan Azura menggunakan alamatnya yang berada di perumahan Kemang, Jakarta Selatan, untuk dimasukkan sebagai data domisili dalam KTP.
Meski begitu, Azura tidak pernah sekali pun menginap di rumah L dan hanya lima kali singgah sebelum akhirnya pergi ke Hong Kong.
Kepada L, Azura kerap berbohong soal tempat kelahirannya.
"Dia bilang lahir di Jerman, Amerika, di Banyumas. Ngomongnya enggak konsisten, dari situ kan saya bisa lihat," kata L.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |