Kamis, 24 November 2022 - 17:03 WIB
Ilustrasi pemerkosaan
Artikel.news, Buleleng - Kasus pencabulan yang dialami seorang gadis berusia 16 tahun terjadi di Seririt, Buleleng, Bali.
Pelaku pencabulan adalah kakak dan adik berinisial KD (20) dan KA (18).
Antara korban yang identitasnya dirahasiakan lantaran masih di bawah umur dengan tersangka KD berstatus pacaran.
“Iya, korban dan tersangka KD kabarnya pacaran,” ujar Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya kepada awak media, dilansir dari jpnn.com, Kamis (24/11/2022).
Berdasarkan penyelidikan sementara, kasus pencabulan terkuak saat korban dijemput KD di sekolahnya di sebuah SMA swasta yang ada di Kecamatan Seririt, Buleleng, Ahad (13/11/2022).
Tersangka KD kemudian mengajak korban ke rumahnya di Desa Kalianget, Seririt. Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), KD merayu sang pacar.
KD mengajak korban masuk ke dalam kamar untuk berhubungan badan. Akhirnya terjadilah peristiwa pencabulan terhadap korban.
Kepada penyidik, tersangka KD mengaku hubungan badan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Selesai berhubungan, tersangka KD tiba-tiba dihubungi orang tuanya untuk ke tempat jualan, membantu berdagang.
Korban pun ditinggal sendirian di rumah tersangka bersama adiknya berinisial KA.
Saat berduaan, tersangka KA mendadak merayu korban dan juga mengajaknya berhubungan badan. Di kamar tersebut, tersangka KA mengikuti jejak kakaknya, KD mencabuli korban.
Tersangka KA bahkan meninggalkan jejak merah pada bagian leher korban.
Tidak lama kemudian tersangka KD pulang. Tersangka KD lalu mengantarkan korban pulang ke rumahnya.
Namun, setiba di rumah, orang tua korban berinisial GKA curiga dengan putrinya lantaran pada bagian leher ada tanda merah.
Orang tua korban akhirnya menginterogasi pelajar SMA ini.
Korban dengan terbuka mengaku baru saja diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku KD dan KA di rumahnya di Desa Kalianget Kecamatan Seririt.
Atas laporan GKA, pasangan kakak adik itu akhirnya diciduk.
Penyidik menjerat pasangan kakak adik ini telah melakukan tindak pidana persetubuhan dan perbuatan cabul sebagaimana dimaksud Pasal 81 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |