Rabu, 02 November 2022 - 20:45 WIB
Tiga tersangka pelaku pembunuhan terhadap siswa SMK Muhammadiyah Jambi diringkus Polres Sarolangun.(Istimewa)
Artikel.news, Jambi - Seorang siswa SMK Muhammadiyah Kota Jambi berinisial AS (18) yang sedang melakukan magang tewas dibunuh oleh pemilik pondok tempatnya menginap.
Setelah dibunuh, jasad AS dibuang ke hutan oleh tiga orang pelaku yakni Mat Kijang, Yanto, dan Santo
Jasadnya ditemukan oleh tim Basarnas Jambi dalam keadaan sudah membususk di area lembah tengah hutan, Rabu (12/10/2022).
Dilansir dari TribunJambi.com, Rabu (2/11/2022), sebelumnya AS dilaporkan hilang di area pertambangan Desa Gurun Mudo, Sarolangun, Jambi, yang menjadi tempatnya magang.
Ia terakhir kali terlihat berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer untuk mengantarkan makanan pada Rabu (5/10/2022).
Setelah mendapatkan laporan orang hilang berinisial AS, pihak kepolisian langsung turun tangan.
Basarnas Jambi mengerahkan tim untuk mencari korban, dimulai pada Minggu (9/10/2022). Pencarian membuahkan hasil pada Rabu (12/10/2022).
Kepala Kantor Basarnas Jambi, Kornelis mengatakan, jasad korban ditemukan sejauh 2 kilometer dari lokasi terakhir korban terlihat sebelum hilang.
Penemuan jasad korban bermula saat tim pencari mencium aroma tak sedap di areal lembah tengah hutan. Petugas kemudian menyusuri sumber bau tersebut.
Awalnya, petugas menemukan tas korban. Selanjutnya, petugas berhasil menemukan jenazah korban yang saat itu sudah dalam kondisi mengenaskan. Di dekat jasad, terdapat pakaian dan sepatu milik korban.
"Kami menemukan korban sudah meninggal dunia dan sudah tidak dapat dikenal," kata Kornelis.
Setelah jasad korban ditemukan, petugas kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan.
Hasilnya, polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan terhadap AS, dikutip dari TribunJambi.com. Ketiga pelaku yakni Mat Kijang, Yanto, dan Santo.
Mat Kijang merupakan pemilik pondok sekaligus menjadi pelaku utama pembunuhan AS. Sementara dua pelaku lain yakni Yanto dan Santo turut membantu Mat Kijang.
Kapolres Sarolangun, AKBP Anggun Cahyono mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal saat pihaknya melakukan penggeledahan di tiga pondok di sekitar penemuan tengkorak korban.
Di salah satu pondok, tepatnya di kamar Mat Kijang, petugas mendapati tiga pucuk kecepek.
Petugas kemudian melakukan penahanan dan menginterogasi Mat Kijang pada 25 Oktober 2022. Mat Kijang akhirnya mengaku telah menghabisi nyawa korban.
Gara-gara Uang Makan
Motif Mat Kijang nekat membunuh AS karena tak terima diberi uang makan Rp1,5 juta. Awalnya ia meminta uang makan senilai Rp2 juta untuk biaya korban selama menginap di pondoknya. Namun, korban hanya memberi Rp1,5 juta.
"Intinya masalah biaya makan, selama korban tinggal di pondok Mat Kijang," ujar Kapolres Sarolangun.
Puncaknya, pelaku merasa tersinggung dengan perkataan korban. Mat Kijang kemudian merencanakan aksi kejinya untuk menghabisi nyawa korban.
Ia kemudian menyampaikan niatnya itu kepada dua rekannya yakni Yanto dan Santo. Setelah itu, Mat Kijang menghantam korban menggunakan kayu hingga tewas.
Setelah korban tak bernyawa, Yanto dan Santo membantu mengangkat tubuh korban untuk dibuang ke area lembah.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |