Rabu, 07 September 2022 - 13:51 WIB
Artikel.news, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menyarankan dugaan keterlibatan tiga kapolda dalam kasus Ferdy Sambo dibongkar.
Menurutnya, hal ini menjadi bagian dari perbaikan institusi Polri saat ini. Namun, ia juga memberi catatan kepada Timsus dan Irsus dalam hal ini.
Tiga kapolda yang diduga terkait upaya pengamanan kasus pembunuhan Brigadir J ini adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatra Utara (Sumut) Irjen RZ Panca Putra, dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta.
"Bagi saya kasus Ferdy Sambo ini kalau mau diungkap selebar-lebarnya boleh saja demi perbaikan Polri. Tapi jangan tanggung-tanggung tolong juga diagram-diagram itu juga disidik. Kalau itu tidak juga disidik ya, ini hanya seolah-olah saja," ujar politisi Partai Gerindra ini kepada wartawan, dilansir dari Republika.co.id, Rabu (7/9/2022).
Desmond berpesan agar pihak berwenang, baik itu Timsus dan Irsus jangan ada kepentingan tertentu. Ia menegaskan, kalau ingin ada perbaikan di institusi Polri, jangan tanggung membongkarnya. Namun, politikus Partai Gerindra ini menyatakan, kalau masih juga pilah-pilih, justru kasihan institusi Polri.
"Bongkar saja, mana itu jaringannya Sambo. Mana itu jaringan yang di diagram-diagram itu, bongkar saja semua. Tapi ini kan kalau tidak seperti itu, hanya terkesan penegakkan hukum yang setengah-setengah," kata Desmon mengingatkan.
Menurutnya, banyak kepentingan yang mendomplengi upaya bersih-bersih ini. "Kan awalnya soal pembunuhan atau terbunuhnya Brigadir J. Kemudian kasus ini melebar ke soal Satgasus, kemudian muncul lagi soal diagram judi online dan berbagai macam informasi yang beredar di masyarakat," ujarnya.
Desmond mengakui, dari banyak perwira Polri di mabes saat ini, banyak yang terlibat di Satgasus, terutama saat mereka menjadi pejabat di era Kapolri Tito Karnavian saat itu. "Jadi kalau mau dibongkar, semuanya bakal banyak yang terkait. Tapi apakah itu jadi solusi perbaikan yang bener di institusi Polri saat ini," kata Desmon.
Desmond menilai kalau hanya berbicara soal kasus kematian Brigadir J, mungkin sudah sampai tiga Kapolda. Tapi bagaimana dengan Satgasus? Karena ia yakin, di Satgasus itu juga banyak perwira yang terkait. "Dampak dari Satgasus itu juga Wakapolri Gatot dulu juga ada disitu. Ini kalau Satgasus juga mau dibongkar, termasuk yang diagram-diagram itu juga," katanya mempertanyakan.
Desmond menyarankan aparat fokus ke kasus kematian Brigadir J. Ia khawatir, upaya pembenahan Polri saat ini ditunggangi kepentingan lain diluar pembenahan Polri secara menyeluruh.
Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS), Bambang Rukminto, juga meminta agar polri menindak lanjuti informasi atas dugaan-dugaan keterlibatan tiga kapolda dalam kasus Ferdy Sambo.
Menurutnya, ini sangat penting dilakukan, untuk meminta konfirmasi langsung dari para Kapolda terkait dugaan-dugaan tersebut.
“Untuk membangun kepercayaan masyarakat kembali, sekecil apapun informasi harus didalami, dan dijelaskan secara transparan pada masyarakat. Terlepas benar atau tidak benar informasi tersebut,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Republika.co.id, Rabu (7/9).
Bambang menilai dibutuhkan intruksi langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit kepada Timsus untuk mendalami informasi ini. Menurutnya, ini dapat menunjukkan keseriusan Kapolri dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
“Kapolri harus menunjukan keseriusannya dalam membangun kepercayaan publik dengan langkah-langkah yang konkrit yang bisa dilihat masyarakat,” kata dia.
“Meskipun saya percaya timsus terus bekerja tanpa gembar-gembor, informasi kepada masyarakat juga tidak bisa dilewatkan untuk menunjukan progesifitas kerja,” tambahnya.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan, Tim Khusus dan Irsus sudah mendengar informasi terkait dugaan-dugaan keterlibatan itu. Polri kata dia, tentu saja akan mendalami informasi tersebut, namun untuk saat ini, tim masih fokus pada penyidikan yang sudah berjalan.
“Sampai dengan hari Selasa (6/9/2022), tim di Irsus, belum melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan (tiga Kapolda). Tim Khusus masih fokus pada dua hal proses penuntasan penyidikan yang sampai saat ini masih berjalan,” kata Dedy.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |