Jumat, 02 September 2022 - 21:49 WIB
Yotuber Thailand Natthamon Khongchak.(Instagram)
Artikel.news, Bangkok - Polisi Thailand memburu seorang perempuan penari yang merupakan YouTuber dengan nama panggilan Nutty. Ia diduga menipu jutaan dolar dari pengikutnya, dengan kedok perdagangan valuta asing, menurut pihak berwenang, Rabu (31/8/2022).
Perempuan bernama lengkap Natthamon Khongchak ini juga menggunakan nama alias Leah dan Suchata. Ia memiliki hampir 850.000 pengikut di platform berbagi video tersebut. Media lokal melaporkan kerugian diduga mencapai 55 juta dolar AS atau setara Rp817 miliar dari 6.000 korban.
Sejauh ini 102 korban telah mengajukan pengaduan kepada pihak berwenang dengan total kerugian ditaksir 30 juta baht atau setara 825.000 dolar AS, menurut wakil pengawas investigasi Biro Investigasi Kejahatan Siber Thailand Wattana Ketumpai.
Polisi menuduh bahwa Nutty mengiklankan kekayaan pribadinya di platform media sosial untuk menipu korban agar berpikir bahwa dia cepat kaya dari perdagangan valuta asing.
"Penipuan ini mirip dengan skema Ponzi, tetapi perbedaannya adalah hubungan masyarakat dan metode penipuan. Mungkin akan ada lebih banyak keluhan (dari korban)," kata Wattana, dilansir dari Tempo.co, Jumat (1/9/2022).
Dia mengatakan, beberapa korban mulai mengadukan kasusnya sejak awal 2021. Polisi sedang mengumpulkan bukti untuk mengajukan tuntutan atas penipuan, kejahatan komputer, dan mendapatkan pinjaman dengan penipuan.
Pengadilan Bangkok telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Nutty awal bulan Agustus lalu. Ada beberapa laporan bahwa dia telah melarikan diri dari Thailand ke Malaysia. Namun menurut Wattana, berdasarkan catatan imigrasi, dia tetap berada di Thailand meski keberadaannya tidak diketahui.
Akun YouTube dan Instagram-nya dipenuhi dengan video dance dan musik. Dalam posting Instagram terakhirnya dari 25 Mei, dia meminta maaf kepada para korban dan berjanji mengembalikan uang itu.
"Saya minta maaf karena telah menyusahkan dan mengecewakan banyak orang. Saya ingin meminta maaf atas kejadian ini dari lubuk hati saya," katanya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |