Rabu, 06 Juli 2022 - 18:12 WIB
Artikel.news, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto melakukan kunjungan kerja di Australia mulai 5 Juli hingga 13 Juli 2022.
Lawatan Danny Pomanto, sapaannya, dalam rangka sebagai pembicara di Monash University, membahas tentang lorong wisata, hingga memperkenalkan budaya Makassar di sejumlah kota di Australia.
Pada kunker ke luar negeri kali ini, Danny didampingi oleh tiga kepala OPD yaitu Kepala Bappeda Helmy Budiman, Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, dan Kepala Dinas Kebudayaan Andi Herfida attas.
Ikut pula Kepala Bagian Kerjasama Ismawaty Nur serta Ketua Dekranasda Makassar Indira Jusuf Ismail.
Juga ada sekitar 25 penari dan pemusik yang akan mementaskan tarian Makassar di Centuries of Friendship, Sydney Conservatorium Music.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem mengatakan, Wali Kota akan mengunjungi sejumlah tempat di Australia. Diantaranya, Sidney, Meulborne, Gold Coast, dan Darwin.
Danny Pomanto akan memaparkan soal program Pemkot Makassar kepada mahasiswa Arsitektur Monash University.
Danny juga akan membahas soal lorong garden pada tindak lanjut RISE atau Revitalising Informal Settlements and their Environment.
"Pak Danny sudah mengantongi izin Kementerian Dalam Negeri untuk kunjungan kerjanya ke luar negeri," ujar Roem, dilansir dari SuaraSulsel.id, Rabu (6/7/2022).
Kepala Bagian Kerjasama Kota Makassar Ismawaty Nur menambahkan, Danny juga dijadwalkan bertemu dengan Suku Aborigin atau Yoingu People. Rombongan wali kota akan jadi undangan VVIP suku Aborigin.
Di hadapan suku asli Australia itu, wali kota akan menampilkan tari-tarian asal Makassar. Karenanya, dia memboyong beberapa penari dari Yayasan Anging Mammiri dan maestro budaya.
Gold Coast merupakan kota terakhir yang akan dikunjungi Danny dan rombongan. Di sana, ada pertemuan bisnis dengan Australia Internasional Bisnis Council dan rapat dengan Mayor Gold Coast Tom Tate.
Pertemuan itu untuk membahas twinning program atau program kota kembar. Selanjutnya juga dengan AIBC untuk membahas soal smart city.
Untuk penganggaran ke Australia, menurut Ismawaty, menggunakan APBD, sponsor dan biaya sendiri. Khusus wali kota menggunakan anggaran yang melekat di Bagian Protokol.
Sementara untuk 25 penari menggunakan dana dari sponsor. Diantaranya PDAM Makassar dan Bank Sulselbar.
"APBD tidak seberapa yang digunakan. Kecil sekali, ada dari Dispar, Bappeda dan Kerjasama. Tergantung OPD yang berangkat. Menggunakan perjalanan dinas masing-masing OPD. Khusus untuk Pak Wali adalah protokol," ucap Isma.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |