Kamis, 16 Juni 2022 - 18:01 WIB
Artikel.news, Bandung -- Sempat viral beberapa waktu lalu sebuah video yang memperlihatkan aksi tak terpuji dua bocah nekat menyentuh area sensitif perempuan yang duduk di sepeda motor.
Aksi ini terjadi di perempatan jalan kota Bandung. Kedua bocah yang memegang bokong wanita tersebut masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Salah satu dari orangtua anak tersebut, GBY, meminta maaf atas tindakan senonoh yang dilakukan putranya.
"Atas perbuatannya, GBY, salah satu orang tua bocah yang melakukan pelecehan meminta maaf dan berjanji akan lebih mendidik dan membina anaknya agar tak mengulangi perbuatan tak senonoh di kemudian hari," tulis akun Instagram @faktanyagoogle, Rabu (15/6/2022).
Seperti diketahui, belum lama ini, viral di akun media sosial yang memperlihatkan pengendara motor wanita diganggu anak kecil dengan menyentuh area sensitifnya saat tengah berhenti di perempatan jalan di Sukajadi-Paskal, Bandung.
Video itu diunggah akun @fakta.beriita, memperlihatkan dua orang anak kecil yang berlarian dan mendekati pengendara motor dan tiba-tiba pengendara itu dipegang area sensitifnya oleh anak kecil.
Bahkan saat hendak pergi, salah satu anak itu terlihat menciumi area sensitif wanita tersebut.
Warganet pun ikut terpancing atas kejadian tersebut. Alhasil mayoritas netizen berkomentar geram dengan kedua anak tersebut.
"Viral pengendara perempuan diganggu dua anak kecil di lampu merah Sukajadi Paskal kota Bandung ,2 anak kecil itu terlihat menyentuh area sensitif korban yakni area paha dan bokong," tulis @fakta.beriita yang dilansir dari Wartakotalive.com, Kamis (16/6/2022).
"Harus dikasih tahu, biar tidak kelewatan," ucap salah satu warganet.
"Astaghfirullah, masih kecil sudah seperti itu," timpal warganet.
Namun, ada juga yang menyoroti respon dari pengendara wanita tersebut lantaran cuek meski sedang diganggu.
"Santai saja, tetehnha juga tidak merasa diganggu," ucap warganet.
"Kenapa mbaknya diam saja? Harus dikasih tahu itu," ungkap netizen.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |