Ahad, 12 Juni 2022 - 18:30 WIB
TKW asal Aceh Tamiang di Malaysia saat bertemu keluarganya usai melarikan diri dari majikan yang telah menyekapnya selama 8 tahun.
Artikel.news, Kuala Lumpur - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Aceh yang bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia, berhasil melarikan diri setelah disekap selama 8 tahun oleh majikannya.
Suasana haru pun mewarnai pertemuan TKW bernama Lili Herawati itu dengan keluarganya pada Kamis (9/6/2022) yang lalu.
Lili Herawati sudah tidak bertemu keluarganya di Aceh sejak 8 tahun silam.
Hal itu disebabkan gadis asal Desa Blang Kandis, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang disekap oleh majikannya di Malaysia. Selama disekap, Lili tidak bisa menghubungi keluarganya sama sekali.
Lili baru bisa kabur dari rumah majikannya setelah melarikan diri pada 24 Mei 2022.
Dia kemudian bertemu dengan Haikal, relawan Aceh di Malaysia hingga akhirnya diselamatkan.
Setelah melalui bantuan dari kedutaan besar dan relawan, Lili akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarganya setelah 8 tahun disekap dan dianiaya oleh majikannya.
Pertemuan Lili dengan keluarganya di Malaysia diwarnai isak tangis.
Pertemuan yang difasilitasi oleh Anggota DPR Aceh, Asrizal H Asnawi, itu berlangsung di Kuala Lumpur.
Momen haru pertemuan itu dilaporkan oleh Kontributor Serambi Indonesia di Malaysia, Jafar Insya Reubee dan ditayangkan secara live di Youtube Serambi On TV.
Keluarga Lili Herawati, dalam hal ini diwakili oleh pamannya Safaruddin Zebua, memeluk erat keponakannya itu begitu turun dari mobil.
Tangis Pecah
Dilansir dari Serambi Indonesia, Ahad (12/6/2022), Herawati tak dapat memendung air matanya ketika dia melihat langsung pamannya.
Pelukan kerinduan tersebut membuat Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA) Tgk Bukhari Ibrahim dan Asrizal H Asnawi ikut meneteskan air mata.
Bahkan Safaruddin Zebua tak bisa berkata-kata selain memeluk erat keponakanya itu.
"Alhamdulillah pertemun ini sungguh sangat mengharukan. Kami semua menangis," kata Asrizal H Asnawi saat dikonfirmasi seperti yang dikutip dari Serambi Indonesia.
Menurut Ketua DPD PAN Aceh Tamiang itu, pertemuan ini sudah direncanakan sejak pertama kali Herawati diselamatkan oleh komunitas relawan Aceh di Malaysia.
Awalnya, pihaknya berencana membawa ibu kandung dan keluarga Herawati ke Kuala Lumpur.
Namun karena terkendala dalam melengkapi proses administrasi dalam pembuatan paspor, maka pihaknya memutuskan untuk membawa paman Lili untuk bertemu di Malaysia.
"Pihak keluarga memutus salah seorang pakciknya (paman) atau orang yang paling dekat dengan Hera, yaitu pak Safaruddin Zebua," ujar Asrizal.
Safaruddin merupakan adik dari ibu kandung Herawati, yang sudah menganggap keponakannya itu seperti anak sendiri.
Politisi PAN itu kemudian memfasilitasi pembuatan paspor untuk Safaruddin Zebua, dan langsung bertolak menuju Kuala Lumpur.
Asrizal bersama Relawan SUBA di Malaysia berkomitmen untuk mengadvokasi kasus ini hingga tuntas dan Lili Herawati mendapatkan hak-haknya selama 8 tahun bekerja.
"Bahkan kita, mungkin, akan menuntut proses hukum kepada majikan yang telah menyengsarakan hidupnya," ujar Asrizal.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |