Sabtu, 04 Juni 2022 - 16:11 WIB
Artikel.news, Makassar -- Kasus curhatan mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) yang diduga telah menjadi korban pelecehan seksual oleh dosen mereka kini diselidiki polisi. Kasus dugaan perbuatan tak senonoh ini menjadi radar kepolisian lantara viralnya sebuah postingan berisi curhatan sejumlah mahasiswi yang dilecehkan saat sedang kuliah.
Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando menuturkan bahwa kasus pelecehan yang menimpa sejumlah mahaisiwi tersebut sementara dalam lidik pihak PPA Polrestabes.
"Benar, unit PPA Polrestabes sudaha sementara dalam penyelidikan perihal kasus ini," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando saat dimintai konfirmasi via sambungan telepon, Jumat (3/6/2022).
Lando menyebut, bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan polisi perihal mahasiswi yang mengaku menjadi korban pelecehan dosennya itu. Meski begitu, kata Lando, pihaknya di kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan kasus tindak dugaan pelecehan tersebut.
"Kalau laporan sampai saat ini belum ada yang melapor resmi. Mungkin ada pertimbangan lain dari mereka kenapa tidak mau melapor. Tapi disatu sisi kami juga akan tetap selidiki ini karena sudah meresahkan apalagi sampai sangat viral," jelasnya.
Sebelumnya, viral oknum dosen di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, melecehkan secara seksual ke sejumlah mahasiswinya. Viralnya informasi itu setelah diposting di salah satu akun anonim di instagram.
Dalam postingan itu, disebut sejumlah mahasiswi di Fakultas Teknik (FT) menjadi korban pelecehan seksual. Mereka disebut dilecehkan oleh dosen yang sama dari Jurusan Elektro, berinisial A.
Disebutkan juga, bahwa mahasiswi itu dilecehkan dengan cara berbeda. Seperti cium tangan hingga mengelus ataupun meraba paha mahasiswi. Aksi tak senonoh itu disebut dilakukan oleh oknum dosen di kampus saat perkuliahan.
“Menunggu di depan jurusan mau bimbingan, kebetulan berdua jaka sama mahasiswi lain, tapi berjauhan. Terus tiba-tiba keluar satu dari jurusan dan ketemuka sama pak H, langsung duduk di dekatku sangat dekat. Baru lama-lama natarik tanganku, baru tidak mau na lepas. Setelah itu dia baring di pangkuanku,” ungkap Uni (nama samaran) dalam postingan itu.
“Padahal ada tas di pangkuanku. Mauka teriak tapi sepi sekali jurusan. Baru itu mahasiswi cuek melihatnya. Setelah kejadian itu saya takut ke jurusan. Padahal, mauka bimbingan dosen PAku (penasehat akademik)," katanya lagi di postingan itu
“Saya sama temanku pakai jilbab syar’i tidak pernah sentuhan sama lawan jenis. Dosen dari Elektro otomatis anak elektro samaji siapa dosen yang ku maksud. Masalahnya na normalisasi orang-orang di sana. Saya tidak habis pikir,” sambungnya.
Menurut pengakuan korban lainnya, sebut saja Melati, dia menyebut bahwa aksi biadab dosen inisial A itu ternyata telah dilaporkan ke bimbingan konseling (BK) kampus. Namun parahnya, pihak BK tidak ada tindaklanjutnya karena dalih tak ada bukti.
“Saya korban pelecehan mulai dari paha, tangan, dia peluk ka dari belakang, sampai dia angkat naik rokku. Sudah ka melapor ke bimbingan konseling di jurusan. Katanya, butuh bukti untuk ditindaklanjuti. Sedangkan yang saya bisa lakukan cuman speak-up saja ji, karena tidak ada bukti ku pegang,” ungkap Melati dalam postingan itu juga.
Menanggapi hal itu, pihak kampus UNM akhirnya angkat bicara perihal adanya kasus tersebut viral. Pihak UNM mengaku saat ini pihakny tengah menginvestigasi terkait kasus tersebut.
"Iya kami pihak kampus mau melakukan investigasi terkait benar tidaknya isu tersebut, karena ini juga baru kita tahu setelah viral," ujar Wakil Rektor III UNM Sukardi Weda saat dimintai konfirmasi, Rabu (1/6/2022).
Sukardi menjelaskan, bahwa pihaknya belum bisa bergerak cepat mengusut kasus itu sebab sumber informasi isu atau para korbannya masih bersifat anonim.
"Kami belum bisa langsung lakukan investigasi ini, kita mau cari tahu dulu ini yang sebar isu ini. Karena isu ini muncul di media sosial dan media online, tetapi yang merasa korban dan terduga pelaku masih bersifat anonim, jadi pelaku dan korban masih kita mau cari tahu dulu," ungkap Sukardi.
Sukardi menegaskan, bahwa pihak kampus UNM meminta sejumlah mahasiswi yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dosen Fakultas Teknik segera melapor ke pihak kampus. Sebab, dengan adanya laporan itu membuat pihak UNM akan lebih mudah menginvestigasi isu terkait pelecehan yang beredar.
"Sebaiknya memang yang merasa mengalami pelecehan seksual, diimbau untuk melapor ke pihak kampus segera lapor biar kami bekerja," ujarnya.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |