Sabtu, 23 April 2022 - 22:46 WIB
Jembatan Temburong atau Jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien, merupakan jembatan terpanjang se-Asia Tenggara
Artikel.news, Bandar Seri Begawan - Brunei Darussalam adalah sebuah negara kecil di Asia Tenggara yang memiliki sumber daya alam melimpah di bidang pertambangan.
Belum lagi dengan beberapa kebebasan dan kenyamanan hidup saat tinggal di sana.
Meniadakan segala bentuk pajak, Brunei ternyata menyuguhkan panorama dan fasilitas yang tak main-main menakjubkan bagi penduduknya.
Termasuk soal prasarananya, misalnya Jembatan Temburong. Jembatan yang disebut juga disebut sebagai Jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien.
Diketahui Jembatan Temburong merupakan jembatan terpanjang se-Asia Tenggara.
Panjang dari jembatan ini mengalahkan jembatan di Malaysia, bernama Sultan Abdul Halim Muadzam Shah (24 km).
Diketahui jembatan Temburong di Brunei tersebut memiliki panjang 30 km.
Melalui YouTube Wulan's Life, Wulan seorang WNI yang menetap lama di Brunei membeberkan lebih lanjut soal Jembatan Temburong.
Dia mengatakan jembatan terpanjang ini dibuka pada 17 Maret Tahun 2020 lalu, bertepatan dengan Covid-19 pertama di Brunei.
"Jembatan ini dibangun untuk memudah mobilitas warga Temburong ke ibu Kota Bandar Seri Bagawan maupun sebaliknya," ujar Wulan, dikutip dari Bangkapos.com, Sabtu (23/4/2022).
Jembatan ini menghubungkan Mengkubau dan Sungai Besar di Daerah Brunei-Muara dengan Labu Estate di Daerah Temburong.
Jembatan ini juga memungkinkan penumpang untuk melakukan perjalanan antara dua wilayah tanpa harus
melalui Malaysia, melewati empat pos pemeriksaan imigrasi di sepanjang rute daratan.
Sebelumnya, satu-satunya koneksi langsung antara ibu kota dan Bangar itu hanya melalui layanan taksi air, yang memakan waktu sekitar 45 menit.
"Semenjak adanya jembatan ini perekenomian warga Temburong juga semakin maju.
Kalau dulu mau ke Temburong harus bawa paspor, sekarang nggak usah lagi," tambah Wulan.
Sejarah Jembatan Temburong
Terpanjang di Asia Tenggara, diketahui jembatan Temburong ternyata menghabiskan dana pembangunan dalam jumalah yang sangat besar.
Proyek tersebut dilaporkan menelan biaya sebesar 1,6 miliar Dolar Brunei (sekitar US$1,2 miliar atau Rp17 triliun pada tahun 2018).
Melansir dari Wikipedia, Jembatan Temburong dibangun oleh Daelim, perusahaan asal Korea Selatan, dan China
State Construction Engineering (CSCEC), badan usaha milik negara asal Republik Rakyat Tiongkok.
Jembatan dibuka lebih cepat lantaran adanya pandemi, yakni dari jadwal pada 17 Maret 2020.
Hal itu sehari setelah Brunei melarang sebagian besar orang asing non-residen memasuki negara itu, dan
melarang sebagian besar warga dan penduduk untuk pergi ke luar negeri.
Kemudian pada tanggal 14 Juli 2020, dalam rangka ulang tahun ke-74 Sultan Hassanal Bolkiah, jembatan tersebut dinamai Jembatan Sultan Haji Omar Ali Saifuddien.
Untuk menghormati mendiang ayah bernama Sultan Haji Omar Ali Saifuddien Saadul Khairi Waddien, yang secara luas dianggap sebagai arsitek Brunei modern.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |