Jumat, 22 April 2022 - 11:08 WIB
Kepolisian Daerah Sulsel memberi klarifikasi terkait pernyataan polisi yang sebelumnya mengatakan bahwa pistol dipakai menembak mati pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang dibeli dari jaringan teroris melalui online.
Artikel.news, Makassar -- Kepolisian Daerah Sulsel memberi klarifikasi terkait pernyataan polisi yang sebelumnya mengatakan bahwa pistol dipakai menembak mati pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang dibeli dari jaringan teroris melalui online.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana menyebut jika pistol tersebut bukan dibeli dari jaringan teroris tetapi pistol milik pribadi oknum polisi inisial CA yang jadi tersangka dalam kasus ini.
"Sebenarnya itu pistol bukan dibeli dari jaringan teroris. Memang awalnya Itu informasi begitu, tapi setelah didalami informasi itu nggak benar," ujar Kombes Komang saat dimintai konfirmasi, Kamis (21/4/2022).
Suartana menungkapkan, jika pemilik pistol tersebut merupakan oknum CA yang diduga telah mengelabui penyidik saat dimintai keterangan. Akibatnya, penyidik masih harus mendalami darimana pistol ini diperoleh.
"Jadi tersangka ini diduga telah kelabui penyidik, tapi setelah dikroscek ternyata tidak terbukti," ungkap Suartana.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto mengatakan, berkas perkara untuk seluruh tersangka diproses sama. Termasuk untuk berkas perkara milik dua oknum Brimob Polda Sulsel inisial CA dan SL.
"Iya berkasnya sejua tersangka sudah diproses. Teemasuk 2 oknum polisi sama, biar masyarakat tahu kan sudah diproses secara profesional," katanya.
Selain itu, Budi juga mengaku jika pihaknya sejak awal sudah menerbitkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan.
"SPDP sudah terbit. Jadi akan segera berkas perkara dilimpahkan ke jaksa," ungkap Kombes Budi
Seperti diketahui, polisi sebelumnya telah merilis kasus cintasegitiga ini bahwa pistol yang dipakai untuk membunuh korban diperoleh dari jaringan teroris.
Bahkan polisi menyebut jika senjata yang digunakan tersebut dibeli lewat online.
"Setelah kita telusuri pembelinya adalah satu jaringan teroris, didapat dari salah satu jaringan teroris yang memang menjual senjata tersebut," ungkap Kombes Haryanto belum lama ini.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |