Rabu, 30 Maret 2022 - 21:37 WIB
Oknum dukun yang menipu puluhan wanita yang ingin cepat hamil diamankan Polsek Talang Kelapa, Banyuasin.
Artikel.news, Banyuasin - Ingin cepat hamil, puluhan wanita di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, tertipu oknum dukun.
Setidaknya 50 wanita tersebut harus melakukan ritual makan garam dan melati sebagaimana arahan dari dukun tersebut.
Tak menunggu waktu lama, polisi berhasil menangkap 3 orang pelaku yang melakukan praktik perdukunan dan menipu puluhan wanita yang ingin cepat hamil di Banyuasin.
Kapolsek Talang Kelapa, Banyuasin, Kompol Sigit Agung Susilo, melalui Kanit Reskrim, Iptu Panji Nugroho, mengatakan 3 pelaku yang diamankan dalam kasus penipuan ini yakni; Sarwati alias Teteh (50 tahun), Mariah Abdul Malik, dan Dwi Indra Nur Welly.
Ketiganya bekerja sama membuka praktik pengobatan alternatif di Perumahan Permata Residence, Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, dan sudah berjalan sekitar 3 tahun.
"Modus penipuan mereka yakni bisa membuat pasien hamil dalam waktu singkat," katanya, dilansir dari Kumparan.com, Kamis (30/3/2022).
Adapun pelaku Teteh bertindak sebagai orang yang melakukan terapi kepada para korban dengan cara diurut. Lalu, pelaku Mariah nantinya meminta korban melakukan ritual memakan 3 butir garam dan 7 buah bunga melati.
Lalu, setelah mengikuti beberapa kali terapi, para korban nantinya akan dinyatakan hamil. Untuk lebih menyakinkan, Mariah akan melakukan tes kehamilan. Tapi tes itu dilakukan tidak langsung di hadapan para korbannya.
"Tesnya itu menggunakan alat testpack. Tapi ternyata alatnya itu dicelupkan pada urine milik orang yang memang hamil. Nah hasilnya nanti baru diperlihatkan kepada para korban," katanya.
Setelah dinyatakan hamil, para korban lalu diminta uang praktik dengan besaran Rp500 ribu sampai Rp3 juta. Selain itu, para korban pun tetap diminta agar rutin melakukan kontrol kehamilan di tempat pelaku Dwi yang memang sudah bekerja sama dengan kedua pelaku lainnya.
"Jadi pelaku Dwi ini seolah-olah betugas sebagai bidan. Padahal bukan, basicnya itu hanya perawat. Para korba jiga tidak boleh perisksa di tempat lain," katanya.
Seiring berjalannya waktu, salah satu korban yang merasa ada keanehan dan tidak merasa ada tanda-tanda kehamilan memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Hasilnya, korban dinyatakan tidak hamil.
"Dari sanalah korban sadar kalau sudah tertipu dan melaporkan kasus ini ke polisi," katanya.
Selanjutnya, ketiga pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Talang Kelapa. Berdasarkan pemeriksaan sementara sudah ada 50 orang yang terdata menjadi korban penipuan para pelaku, dan jumlah ini kemungkinan masih terus bertambah.
"Korbannya rata-rata dari Banyuasin serta Palembang. Tapi ada juga yang berasal dari luar kota," katanya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |