Sabtu, 26 Maret 2022 - 18:35 WIB
Aliia Roza
Artikel.news, Moskow - Konflik antara Ukraina dengan Rusia masih terus berlanjut. Situasi antar kedua negara semakin memanas. Bahkan saat ini kaum perempuan ikut terlibat untuk membela negaranya masing-masing.
Seorang wanita cantik bernama Aliia Roza mengklaim dirinya adalah mata-mata Rusia.
Dikutip dari Tribunbogor.com, Sabtu (26/3/2022), yang melansir Mirror.uk, Aliia diminta oleh Amerika Serikat dan Eropa untuk menyusup ke Rusia.
Ia diperintahkan untuk menghentikan perang yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tak heran jika Aliia memanfaatkan cara 'nakal' agar dapat mengorek banyak informasi.
Ia diketahui akrab dengan geng narkoba hingga agen perdagangan manusia. Sialnya, identitas Aliia ketahuan.
Mau tidak mau, ia pun harus kembali ke Amerika Serikat dengan nama samaran.
Aliaa lantas menceritakan bagaiamana mengerikannya perang yang terjadi di Ukraina. Ia sampai berpikir untuk menyatukan negara-negara lainnya.
Dia mengatakan kepada The Sun : "Menurut pendapat saya, Uni Eropa dan Amerika Serikat harus bersatu dan melarang penerbangan di langit Ukraina, kemudian melakukan embargo untuk gas dan bensin Rusia."
Aliia bercerita, saat umurnya 18 tahun, ia dikirim ke akademi militer. Disitulah ia belajar bagaimana cara merayu, memanipulasi, dan meyakinkan orang.
“Ketika saya berusia 18 tahun, saya dikirim ke akademi militer…mereka menunjukkan kepada kita bagaimana merayu, memanipulasi, meyakinkan orang, bagaimana menembak dari berbagai jenis senjata, bagaimana melakukan seni bela diri dan menjadi seorang prajurit yang sempurna di lapangan," ujarnya melansir Mirror.uk.
Ia mengatakan, untuk mengorek informasi, wajib hukumnya untuk merasa dicintai.
"Anda perlu membuat orang ini tidak hanya bersikap baik kepada Anda, tetapi juga jatuh cinta untuk memberikan informasi yang Anda inginkan, karena orang ini harus memercayai Anda." pungkasnya.
Aliia, sekarang berusia 37 tahun, ia tidak memiliki bukti tentang pengalamannya sebagai mata-mata.
Meski begitu ia mengklaim bahwa bekas luka di atas mata kanannya disebabkan oleh pemukulan yang dilakukan oleh penjahat yang mengetahui bahwa dia adalah mata-mata.
Itu terjadi setelah politikus Inggris, Priti Patel dan beberapa wanita yang melarikan diri dari Ukraina.
Berbicara di Konferensi Musim Semi Partai Konservatif di Blackpool, Menteri Dalam Negeri mengatakan "naif" untuk percaya bahwa perempuan tidak bisa menjadi "operasi rahasia".
Dan dia mengklaim Vladimir Putin dapat memanfaatkan arus pengungsi untuk mengirim agen ke Inggris.
Dalam pidato utamanya, dia berkata: "Saya telah ditanya mengapa kita tidak bisa menangguhkan pemeriksaan keamanan pada orang-orang yang melarikan diri dari perang Putin?
"Saat konflik, teman-teman saya, menekankan perlunya kita untuk tetap waspada. Saya tahu dari pengarahan yang saya terima dari badan intelijen dan keamanan bahwa ketidakstabilan di seluruh dunia membawa serta ancaman yang lebih besar.
"Hanya empat tahun lalu dinas intelijen militer Rusia menggunakan senjata kimia di tanah Inggris."
“Yang benar adalah bahwa sejumlah kecil orang dapat mendatangkan malapetaka. Rusia memiliki sejarah aktivitas permusuhan terselubung.
"Dan saya khawatir adalah naif dan salah arah untuk berpikir bahwa hanya laki-laki yang dapat menjadi agen rahasia, atau bahwa arus pengungsi tidak dapat menjadi sasaran suatu bentuk eksploitasi."
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |