Rabu, 23 Maret 2022 - 21:29 WIB
Artikel.news, Lombok - Sisi lain dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika adalah meroketnya harga penginapan di sekitar lokasi sirkuit Mandalika, Lombok Tengah.
Menurut para usher atau SPG yang bertugas di MotoGP Mandalika, hotel-hotel maupun homestay dadakan, harga per malamnya sangat tidak masuk akal.
Ini kemudian dikeluhkan oleh sebagian penonton maupun para staf yang bertugas di area sirkuit Mandalika, terutama mereka yang berasal dari luar Lombok. Kabarnya harga penginapan naik hingga 300 persen.
Salah satu SPG operator selular terpaksa memilih rumah penduduk sebagai tempat penginapan.
SPG asal Malang yang tidak mau disebut namanya ini menyatakan tidak memilih menginap di hotel-hotel kelas melati. Ia Bersama teman-teman seprofesinya mengontrak di rumah penduduk agar lebih irit selama MotoGP Mandalika berlangsung.
"Mahal benar Mas. Masak biasanya semalam Rp 400 ribu, sekarang naik jadi Rp 1,5 juta sampai Rp1,7 juta per malamnya. Kan ini masih pandemi, harusnya lebih murah. Saya dapatnya di Mataram, kira-kita sejam dari sirkuit," ungkapnya, dikutip dari Otosia.com, Rabu (23/3/2022)..
Usher asal Bali, Dewi, yang bertugas di VIP Deluxe Class sirkuit Mandalika, terpaksa diinapkan oleh event organizernya di rumah penduduk yang disewa.
Ia dan teman-temannya menginap di kamar-kamar rumah penduduk. Setiap kamar diisi 2 hingga 4 SPG. Apalagi dia dan teman-temannya cuma dibayar Rp600 ribu sampai Rp700 ribu sehari dalam event MotoGP Mandalika.
"Kalau hotel selain sudah penuh semua, sewa rumah lebih murah. Kebetulan dapat yang lumayan bagus. Modelnya per kamar, satu kamar ditempatin 2 sampai 4 orang," ujar Dewi yang menempuh jalur darat, baik berangkat maupun pulang dari Bali ke Lombok dan sebaliknya.
Mereka yang menginap di daerah Selong Belanak, Lombok, mengaku membayar hotel dengan harga lebih tinggi. Dari normalnya per malam Rp500 ribu, melonjak menjadi Rp3 juta per malam.
“Katanya normalnya sih Rp500 ribu sampai Rp700 ribu. Pas ada MotoGP, naik jadi Rp 3 juta semalam,” kata Arif, salah satu pegawai yang bekerja untuk sebuah brand otomotif asal Malaysia, yang kebetulan membuka booth di area luar sirkuit. Ia dan temannya mengisi satu kamar berdua.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |