Selasa, 22 Februari 2022 - 22:01 WIB
Mantan preman di Pasar Tanah Abang, Hercules
Artikel.news, Jakarta - Mantan preman di Pasar Tanah Abang, Hercules, kini diangkat menjadi tenaga ahli di salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yaitu Pasar Jaya.
Plt Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Riyadi mengatakan, pengangkatan Rosario de Marshall alias Hercules sebagai tenaga ahli BUMD Perumda Pasar Jaya tidak terkait dengan latar belakangnya.
Menurut dia, Hercules dikenal sebagai preman di masa lalu, bukan di masa sekarang.
"Itu kan preman tahun kapan, kan gitu lho, kan siapa tahu dia sudah tobat," kata Riyadi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/2/2022).
Dia menambahkan, pengangkatan sumber daya manusia (SDM) perusahaan merupakan kewenangan jajaran direksi.
Selama perusahaan membutuhkan tenaga dengan kemampuan tertentu dan mampu membayar gaji, maka pengangkatan tenaga ahli tidak melanggar ketentuan.
"Selama dibutuhkan dan perusahaan mampu membayar, silakan. Jadi prinsipnya adalah sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan," ucap Riyadi.
Namun, Riyadi tidak mengetahui detail posisi Hercules di Perumda Pasar Jaya.
Pengangkatan, pemindahan, dan pemecatan pegawai, ucap Riyadi, seluruhnya merupakan wewenang jajaran direksi Perumda Pasar Jaya.
"Saya tidak tahu (jabatan yang diberikan ke Hercules), tanya ke direksi nanti karena itu merupakan kewenangannya direksi," kata Riyadi.
Riyadi juga membantah soal pengangkatan Hercules sebagai tenaga ahli Perumda Pasar Jaya adalah rekomendasi dari BP BUMD DKI Jakarta.
"Jadi saya luruskan, kewenangan pengangkatan, pergantian, segala macam di bawah direksi. Itu kewenangannya direksi," tutur dia.
Preman dan Pebisnis
Perjalanan hidup Hercules malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis sangat panjang. Adapun sebelum hidup di Jakarta, Hercules tinggal di Timor Timur. Di sana, ia banyak bekerja sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer TNI.
Dia ke Jakarta untuk menyembuhkan luka di tangan. Saat itu Hercules dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Tangan yang terluka tersebut ternyata harus diamputasi.
Merasa tidak tahan dirawat di RSPAD, Hercules akhirnya kabur dan hidup menjadi gelandangan di Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.
Kehidupan preman pun dimulai. Hercules awalnya tidak disegani dan sering dilawan oleh preman lain. Karena hal itulah ia selalu membawa golok panjang.
"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.
Hercules dan kelompoknya pun malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an. Pria berambut ikal ini sering kali lolos dari maut. Ia disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali. Meski begitu, ia tetap selamat.
Separuh dari tangan kanan Hercules, yakni dari bagian siku ke bawah, menggunakan tangan palsu. Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia.
Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala. Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.
Hercules kemudian meninggalkan dunia hitam yang pernah membesarkan namanya, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan penjara atas kasus penguasaan lahan tahun 2019 lalu.
Sekeluar dari penjara, ia kemudian mencoba menata hidupnya dengan memulai berwirausaha. Di antara bisnis yang ia jalani adalah bisnis perikanan di Muara Baru, Jakarta Utara.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |