Sabtu, 22 November 2025 - 18:02 WIB
Kongres Biasa PSSI Sulbar digelar di Kabupaten Pasangkayu pada Sabtu (22/11/2025) hari ini. Agenda utamanya adalah membahas dan menetapkan statuta baru yang akan menjadi pedoman tunggal organisasi sepak bola di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Artikel.news, Pasangkayu - Kongres Biasa PSSI Sulbar digelar di Kabupaten Pasangkayu pada Sabtu (22/11/2025) hari ini. Agenda utamanya adalah membahas dan menetapkan statuta baru yang akan menjadi pedoman tunggal organisasi sepak bola di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Ketua PSSI Sulbar Agus Ambo Djiwa memimpin langsung sosialisasi perubahan Statuta PSSI tahun 2019 menjadi Statuta PSSI 2024.
Kongres dihadiri utusan PSSI pusat Putri Aprilia Utomo, perwakilan klub anggota, PSSI kabupaten, serta asosiasi AFP, APSSI, dan SBWI.
Agus Ambo Djiwa menyampaikan bahwa keberadaan statuta baru ini merupakan amanat hasil kongres nasional dan wajib diterapkan di seluruh Asosiasi Provinsi. Ia menegaskan bahwa statuta baru tersebut akan menyederhanakan proses serta memperkuat tata kelola organisasi.
“hari ini agenda kongres adalah membahas dan memutuskan statuta PSSI yang baru. Statuta tahun 2019 diubah menjadi statuta 2024. Statuta sudah diberlakukan PSSI pusat pada bulan Mei 2025. Maka selanjutkan diberlakukan di tingkat provinsi dengan ditetapkan melalui Kongres pada hari ini. Jadi kita mencabut statuta sebelumnya lalu menetapkan statuta baru," jelas anggota Komisi IV DPR RI ini.
Ia pun bersyukur proses ini berjalan lancar, statuta baru telah disetujui dan menghadirkan keputusan yang lebih kuat bagi organisasi.
Agus menjelaskan ada beberapa poin utama perubahan paling krusial pada statuta terbaru, yaitu; jabatan Komite Eksekutif (Exco) di tingkat PSSI provinsi dihapuskan. Lalu Ketua PSSI provinsi kini dipilih langsung oleh anggota. Sebelumnya, pemilihan ketua juga bersamaan dengan pemilihan wakil ketua dan Exco.

Ketua Asprov terpilih akan menunjuk ketua Asosiasi Kota (Askot) atau Asosiasi Kabupaten (Askab) berdasarkan ketentuan baru. Hal ini diharapkan meningkatkan sinergi dan koordinasi di daerah.
Perubahan ini bertujuan untuk memperkuat peran daerah dalam pembangunan sepak bola nasional dan menyelaraskan program daerah dengan pemerintah setempat.
Statuta baru memungkinkan fleksibilitas, seperti memungkinkan beberapa Askot/Askab yang memiliki klub terbatas untuk bersatu menggelar kompetisi atau memindahkan tim antar daerah untuk efisiensi.
"Struktur kepengurusan akan lebih sederhana dan selaras dengan organisasi pusat, karena ketua Asprov yang terpilih memiliki wewenang penuh untuk membentuk strukturnya sendiri," jelas Agus.
Agenda lain dalam Kongres adalah pertanggungjawaban pengurus PSSI Sulbar periode 2021–2025, yang dipaparkan oleh Sekretaris PSSI Sulbar Jufri, dan telah disetujui peserta kongres.
Dalam kesempatan yang sama, ditetapkan tahapan pemilihan Ketua PSSI Sulbar masa bakti 2025–2029 yang dijadwalkan pada 20 Desember 2025.
Agus pun menyatakan dirinya siap kembali maju sebagai ketua, namun menegaskan bahwa keputusan sepenuhnya berada di tangan voter.
Jufri menegaskan bahwa voter pemilihan mengacu pada statuta PSSI 2019, yakni klub anggota, PSSI kabupaten, serta asosiasi AFP, APSSI, dan SBWI.
| Laporan | : | Cullank |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |