Jumat, 07 Januari 2022 - 21:40 WIB
Siswi SMP di Makassar diduga jadi korban penganiayaan yang saat ini didampingi DP3A Makassar.
Artikel.news, Makassar -- Seorang siswi SMP di Kota Makassar jadi korban penganiayaan oleh temannya sendiri. Pelajar 15 tahun diketahui berinisial RN yang juga diduga menjadi korban perdagangan manusia atau human traficking.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar Achi Sulaiman mengatakan, bahwa dari hasil keterangan keluarga korban, RN ini mengalami kekerasan setelah diduga hendak dijual atau menjadi korban human traffcking.
Sehingga, kata Achi, tim DPPPA Kota Makassar sedang melakukan pendampingan kesehatan kepada korban RN.
"Dari keterangan yang kami dapatkan, dugaannya itu. Korban ini mengalami kekerasan karena hendak akan dijual oleh temannya. Jadi saat ini tim kami melakukan pendampingan. Korban dirawat di rumah sakit Daya," kata Achi saat dikonfirmasi, Jumat (7/1/2022).
Achi menyebut, bahwa saat ini pihaknya belum bisa memastikan terkait kronologi dugaan penganiayaan tersebut. Pasalnya, korban mengalami trauma berat dan enggan banyak bicara.
"Korban ini masih trauma berat. Jadi kami tidak bisa memaksa karena korban banyak diam," kata Achi.
"Jadi Setelah kesehatannya pulih, kami akan mendampingi untuk pemulihan psikologinya," imbuhnya.
Dijelaskannya lagi, bahwa RN merupakan siswi disalah satu sekolah menengah pertama di Makassar diduga dikeroyok oleh temannya sendiri. Ia disiram air keras dan dianiaya berulang kali.
Kejadiannya, kata Achi, sudah beberapa hari yang lalu. Awalnya, RN dipanggil untuk menyemir rambut temannya. Namun tina-tiba ia dipukul dari belakang.
Temannya yang lain kemudian menyiramkan air keras ke tubuhnya. Akibatnya, RN mengalami luka bakar yang sangat serius di bagian lengan.
"Dari keterangan dokter luka bakarnya sampai 35 persen. Itulah samapai saat ini motifnya masih didalami, " tambahnya.
Adapun pihak keluarga, lanjut Achi, sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Panakkukang. Namun, pihak kepolisian meminta agar RN dirawat terlebih dahulu sebelum diambil keterangannya.
"Karena kondisinya benar-benar parah. Jadi pihak keluarga sudah melaporkan ini juga ke pihak kepolisian," ujarnya.
Sementara itu, pihak Polsek Panakukang mengungkap fakta lain soal kasus tersebut. Pihak kepolisian menepis keterangan pihak keluarga.
Menurut Kanit Reskrim Panakkukang, Iptu Jeriady, RN disengat listrik. Bukan tersiram air keras.
Hal tersebut diketahui dari hasil visum RN yang dilakukan oleh tim Forensik. Pihak kepolisian juga sudah melakukan olah TKP.
"Anggota sudah ke TKP. Itu bukan disiram air keras tapi tersengat listrik. Ada dokumentasinya kok. Hasil visum pun begitu," kata Jeriady saat dikonfirmasi, terpisah tadi malam.
Jeryadi pun mengaku sudah menerima laporan pihak keluarga. Saat ini dalam tahap penyelidikan.
"Iya keterangannya berbeda dari hasil pemeriksaan. Jadi ini kami masih smentara dalam penyelidikan," singkatnya.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |