Ahad, 26 Desember 2021 - 23:27 WIB
Ilustrasi demo antikorupsi
Artikel.news, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) menyampaikan hasil jajak pendapat tentang tanggapan masyarakat terkait pemberantasan korupsi di Indonesia.
Ternyata, dari survei tersebut didapatkan data bahwa mayoritas masyarakat menyebut pemberantasan korupsi di Indonesia buruk.
"Dalam dua tahun terakhir, warga menilai korupsi semakin banyak, selalu lebih banyak dibanding yang menilai semakin sedikit," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani di Jakarta, Minggu (26/12/2021), yang dilansir dari Medcom.id.
Deni mengatakan 41,5 persen responden menyebut pemberantasan korupsi di Indonesia buruk. Sementara itu, 28,8 persen responden yang menyebut pemberantasan korupsi di Indonesia baik. Lalu, sebanyak 4,5 persen responden tidak menjawab.
"Ada 25,1 persen warga yang menilai sedang saja," tutur Deni.
Selain itu, mayoritas respoden menilai kasus korupsi di Indonesia makin banyak pada tahun ini. Sebanyak 41,1 persen responden menilai kasus korupsi meningkat dibandingkan tahun lalu.
Sebanyak 22,1 persen responden menyebut kasus korupsi di Indonesia menurun pada tahun ini. Sebanyak 31,1 persen responden menyebut total kasus korupsi tiap tahun sama saja.
"Masih ada 5,7 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab," ujar Deni.
Meski menilai buruk, masyarakat masih berharap penegak hukum memberantas korupsi dengan baik dalam setahun ke depan. Sebanyak 54,8 persen responden menilai pemberantasan korupsi akan lebih baik dalam waktu setahun ke depan.
Namun, ada 18,5 persen responden yang menyebut pemberantasan korupsi di Indonesia akan memburuk pada setahun ke depan. Lalu, 18,5 persen menyebut pemberantasan korupsi bakal biasa saja dalam setahun ke depan. Sebanyak 8,3 persen responden tidak menjawab pertanyaan ini.
Survei ini dilakukan pada 8-16 Desember 2021 dengan melakukan wawancara langsung ke 2.420 orang. Teknik wawancara dilakukan dengan metode memilih secara acak. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |