• Olahraga
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • News
    • InternationalNasionalMetro
    • Wali Kota Makassar dan Parepare Hadiri Rakornas Kepegawaian BKN 2025 di Jakarta Wali Kota Makassar dan Parepare Hadiri Rakornas Kepegawaian BKN 2025 di Jakarta
      DPMPTSP Makassar Gelar Bimtek Prosedur Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan Berusaha bagi Pelaku UMKM DPMPTSP Makassar Gelar Bimtek Prosedur Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan Berusaha bagi Pelaku UMKM
      Jadi Narsum PAPPRI Goes to Campus di Unhas, Kadispar Makassar Paparkan 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Jadi Narsum PAPPRI Goes to Campus di Unhas, Kadispar Makassar Paparkan 17 Subsektor Ekonomi Kreatif
      Dispar Makassar Terima Audiensi IMAGI, Bahas Rencana Pelaksanaan Festival Kreatif Dispar Makassar Terima Audiensi IMAGI, Bahas Rencana Pelaksanaan Festival Kreatif
  • Tekno
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Ekbis
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Berita Utama
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Politik
    • PemiluPartai PolitikPilkada
    • 20-22 November Pendaftaran Calon Ketua Golkar Sulbar, SC Musda IV Jamin Profesional 20-22 November Pendaftaran Calon Ketua Golkar Sulbar, SC Musda IV Jamin Profesional
      Bahlil Lahadalia Akan Hadiri Musda Golkar Sulbar, DPP Upayakan Musyawarah Mufakat Agar Aklamasi Bahlil Lahadalia Akan Hadiri Musda Golkar Sulbar, DPP Upayakan Musyawarah Mufakat Agar Aklamasi
      Anggota DPRD Mamuju Sugianto Jadi Ketua SC Musda Golkar Sulbar Anggota DPRD Mamuju Sugianto Jadi Ketua SC Musda Golkar Sulbar
      Wakil Ketua Bersama Fraksi PDIP DPRD Mamuju Kunker di Pasangkayu Wakil Ketua Bersama Fraksi PDIP DPRD Mamuju Kunker di Pasangkayu
  • Opini
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Inspirasi
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Entertain
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Edukasi
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Kesehatan
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran
  • Sulsel
    • AjattaparengBosowasiLuwuTorajaBarruSidrapPangkepGowaMarosSinjaiPare-pare
    • Pemkot Parepare Resmi Buka Seleksi Calon Direktur PAM Tirta Karajae, Wali Kota Tegaskan Proses Rekrutmen Transparan Akuntabel dan Objektif  Pemkot Parepare Resmi Buka Seleksi Calon Direktur PAM Tirta Karajae, Wali Kota Tegaskan Proses Rekrutmen Transparan Akuntabel dan Objektif 
      Tepat HKN ke-61, Parepare Raih Penghargaan Kota Sehat dari Gubernur Sulsel  Tepat HKN ke-61, Parepare Raih Penghargaan Kota Sehat dari Gubernur Sulsel 
      Kerja Sama Energi Hijau: Delegasi Jepang Sambangi Parepare Pantau Progres MoU Pengolahan Sampah Kerja Sama Energi Hijau: Delegasi Jepang Sambangi Parepare Pantau Progres MoU Pengolahan Sampah
      Inspektorat Parepare Terus Perkuat Kompetensi Aparatur Pengawasan, Utus Auditor dan Irban Investigasi ke Diklat Audit Investigatif BPK  Inspektorat Parepare Terus Perkuat Kompetensi Aparatur Pengawasan, Utus Auditor dan Irban Investigasi ke Diklat Audit Investigatif BPK 
  • Sulbar
    • Dua Hari Komisi II DPRD Sulbar Rapat Bersama 11 OPD, Bahas Rancangan APBD 2026 Dua Hari Komisi II DPRD Sulbar Rapat Bersama 11 OPD, Bahas Rancangan APBD 2026
      Komisi II DPRD Sulbar Kunjungi DPMPTSP Sulsel, Bahas Penguatan Pengawasan dan Tata Kelola Perizinan Industri Komisi II DPRD Sulbar Kunjungi DPMPTSP Sulsel, Bahas Penguatan Pengawasan dan Tata Kelola Perizinan Industri
      Hadiri Pesta Panen di Desa Kalola, Agus Ambo Djiwa Siap Salurkan Berbagai Bantuan Pertanian Melalui Aspirasi Komisi IV Hadiri Pesta Panen di Desa Kalola, Agus Ambo Djiwa Siap Salurkan Berbagai Bantuan Pertanian Melalui Aspirasi Komisi IV
      Capaian MCSP Baru 63 Persen, Pemprov Sulbar Percepat Langkah Perbaikan Bersama KPK Capaian MCSP Baru 63 Persen, Pemprov Sulbar Percepat Langkah Perbaikan Bersama KPK
  • Foto
    • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional
      Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi  Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 
      Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah
      Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran

Home News International

Sabu dan Heroin Untuk Atasi Kelaparan di Afghanistan, Diperdagangkan ke Berbagai Negara

Faisal

Rabu, 15 Desember 2021 - 20:56 WIB


Sabu dan Heroin Untuk Atasi Kelaparan di Afghanistan, Diperdagangkan ke Berbagai Negara

Sekelompok pengguna narkotik berkumpul di sebuah jalan di Kota Kabul, Afghanistan.


Artikel.news, Kabul - Afghanistan selama ini dikaitkan dengan produksi heroin, tapi belakangan pembuatan sabu di negara itu terus melonjak.

Zat yang tergolong narkotika itu diperdagangkan ke berbagai negara, termasuk yang terbentang jauh dari Afghanistan seperti Australia.

Sesampainya di Australia, sabu seberat 100 kilogram akan dihargai dengan nominal sebesar 2,6 juta dolar AS (sekitar Rp37,2 miliar).

Di luar tempat penyimpanan itu, asap terlihat mengepul dari dua tong. Sabu tengah diracik dalam wadah tersebut.

Dilansir dari BBC Indonesia, Rabu (15/12/2021), narkotika adalah bisnis besar di Afghanistan. Di bawah kekuasaan Taliban, perdagangan narkotika berkembang pesat.

Negara ini sejak lama dikaitkan dengan heroin, tapi dalam beberapa tahun terakhir, Afghanistan juga dikenal sebagai produsen besar sabu--obat adiktif berbahaya lainnya.

Seorang sumber yang terlibat dalam perdagangan narkotika di Afghanistan berkata, sekitar 3.000 kilogram sabu sekarang diproduksi di lebih dari 500 "pabrik darurat" setiap hari.

Tempat produksi itu berada di sebuah distrik terpencil di barat daya Afghanistan. Distrik itu dikenal sebagai wilayah penghasil narkotika.

Munculnya produksi sabu dipicu temuan bahwa ephedra dapat digunakan untuk membuat salah satu bahan utama obat ini, yaitu efedrin.

Ephedra sendiri merupakan ramuan liar yang dikenal warga lokal sebagai oman.

Sebuah tempat jual-beli yang terletak jauh di dalam gurun berfungsi sebagai pusat perdagangan sabu Afghanistan.

Sumber itu berkata, terdapat gundukan besar sabu yang dijual di pasar itu. Dia tidak pernah melihat penjualan dalam skala sebesar itu sebelumnya.

Taliban sebelum ini diketahui mengenakan pajak atas ephedra. Namun baru-baru ini, mereka melarang orang-orang menanamnya. Regulasi itu tidak dipublikasikan secara luas.

Meski begitu, saat ini Taliban masih mengizinkan pabrik sabu untuk beroperasi. Seorang warga Afghanistan yang terlibat dalam perdagangan narkotik ini berkata kepada BBC dengan senyum lebar bahwa larangan ephedra hanya menyebabkan harga grosir sabu berlipat ganda dalam semalam.

Pada saat yang sama, kata dia, masih terdapat gudang yang penuh dengan persediaan bahan baku untuk produksi sabu pada masa depan.

David Mansfield adalah pakar perdagangan narkotik Afghanistan terkemuka. Dia melacak pertumbuhan produksi shabu dengan melacak citra satelit untuk mengidentifikasi pabrik yang terlibat dalam proses tersebut.

Mansfield mengatakan, larangan ephedra muncul pada saat panen produksi sabu telah dikumpulkan.

"Jadi dampak sebenarnya tidak akan terasa sampai Juli tahun depan pada jadwal panen ephedra berikutnya," ujar Mansfield.

Mansfield yakin jumlah sabu yang diproduksi di Afghanistan bisa melebihi pembuatan heroin di negara itu.

Hasil panen ladang opium Afganistan diperkirakan memasok 80 persen kebutuhan dunia. Hasil dari ladang di negara itu tampaknya juga sedang melonjak.

Dalam beberapa pekan terakhir, para petani di seluruh Afghanistan sibuk mempersiapkan ladang mereka dan menanam benih opium.

"Kami tahu itu berbahaya," kata Mohammad Ghani, sambil menyapu tanah di luar kota Kandahar.

"Namun tidak ada tanaman lain yang menghasilkan uang," tuturnya.

Ekonomi Afghanistan runtuh setelah komunitas internasional menarik dukungan mereka akibat pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban tahun ini.

Dalam situasi itu, opium tampaknya merupakan pilihan paling aman bagi banyak petani. Penurunan permukaan air dan kekeringan menyisakan sedikit pilihan bagi mereka.

"Kami harus mengebor sumur, dan jika kami menanam okra atau tomat, kami bahkan tidak akan menghasilkan setengah dari biaya sumur kami," kata Ghani.

Spekulasi bahwa Taliban pada akhirnya mungkin melarang penanaman opium menyebabkan kenaikan harga. Pada satu titik, kebijakan itu, menurut petani, mendorong mereka untuk menanam lebih banyak opium.

Untuk saat ini, perdagangan opium sedang berkembang. Pengedar opium, yang dulunya membayar pejabat pemerintah yang korup dan menjual kantong-kantong pasta hitam kental secara rahasia, kini bebas mendirikan kios di pasar.

"Sejak Taliban berkuasa, kami menjadi benar-benar bebas," kata seorang pedagang opium grosir sambil tersenyum.

Bagaimanapun, Taliban masih bersikap sensitif terhadap isu ini. Di Provinsi Helmand, mereka mencegah BBC merekam aktivitas jual-beli opium di salah satu pasar besar dan terkenal.

Pejabat Taliban setempat menyebut wilayah itu sebagai "daerah terlarang".

Tim BBC berupaya mengonfirmasi apakah larangan liputan itu dipicu dugaan bahwa pimpinan Taliban mengambil untung dari perdagangan opium tersebut.

Namun Hafiz Rashid, Kepala Komisi Budaya Provinsi Helmand, tiba-tiba mengakhiri wawancara. Dia mengancam akan menghancurkan kamera BBC jika rekaman yang telah kami ambil tidak dihapus.

Di Kandahar, provinsi di sebelah Helmand, BBC awalnya mendapat izin untuk merekam aktivitas jual-beli opium. Namun saat datang ke pasar itu, pejabat setempat menyebut kegiatan pers itu tidak dapat dilakukan di sana.

Bilal Karimi, Juru Bicara Taliban di Kabul, berkata kepada BBC bahwa mereka "berusaha mencari alternatif" bagi para petani.

"Kami tidak bisa melarang bisnis opium tanpa menawarkan sesuatu yang lain kepada mereka," ujarnya.

Tak lama setelah menguasai Afghanistan, Taliban akhirnya melarang opium. Namun sebelumnya pajak di atas opium menjadi sumber pendapatan mereka, meski mereka selalu membantahnya.

Beberapa pedagang opium berkata, Taliban sebenarnya dapat secara efektif memberlakukan larangan opium. Walau begitu, banyak pedagang skeptis pada opsi itu.

"Taliban telah mencapai apa yang mereka miliki berkat opium," kata seorang petani dengan nada marah.

"Tak satu pun dari kami akan membiarkan Taliban melarang opium kecuali komunitas internasional membantu rakyat Afghanistan. Kalau tidak, kami akan kelaparan dan tidak akan bisa menafkahi keluarga," ujarnya.

Mansfield berkata, kenaikan harga bahan pangan dan produk pertanian akibat krisis ekonomi akan membuat petani dan pemilik pabrik sabu meningkatkan volume perdagangan.

Menurutnya, pilihan itu akan mereka lakukan "hanya untuk mempertahankan pendapatan".

Di beberapa wilayah Afghanistan, industri narkotika sangat mempengaruhi perekonomian lokal.

Gandum Rez, sebuah desa terpencil di Helmand, hanya dapat dicapai melalui jalur berkerikil. Namun daerah itu berada di peta perdagangan heroin global.

Selain sejumlah besar kios pasar yang dikhususkan untuk penjualan opium, desa ini juga lokasi beberapa pabrik, yang masing-masing mempekerjakan 60-70 orang.

Pabrik-pabrik itu mengolahnya opium menjadi heroin. Narkotika itu lalu diselundupkan ke Pakistan dan Iran, kemudian terus bergerak ke seluruh dunia, termasuk Eropa.

Menurut salah satu sumber lokal, satu kilogram heroin untuk ekspor dijual dengan harga sekitar 210.000 rupee Pakistan (sekitar Rp17 juta).

Seorang mantan pengedar narkotika di Inggris berkata kepada BBC, pada saat satu kilogram heroin itu mencapai Inggris harganya akan melonjak menjadi sekitar Rp1,2 miliar.

Sebagian besar keuntungan dari penjualan itu didapatkan kelompok mereka berada di rantai distribusi internasional. Meski begitu Taliban tetap memungut pajak pada produsen.

Menurut Mansfield, keuntungan yang diperoleh Taliban dari narkotika sering dilebih-lebihkan dan tidak signifikan dibandingkan sumber pendapatan lainnya.

Mansfield memperkirakan bahwa pada tahun 2020, Taliban menerima sekitar 35 juta dolar AS (Rp502 miliar) dari pajak produksi obat.

"Pertama kali Taliban berkuasa, mereka butuh enam tahun sebelum mereka benar-benar memberlakukan larangan obat-obatan dan itu tidak berlaku pada opium pada saat itu," katanya.

Merujuk situasi ekonomi Afghanistan saat ini, menurut Mansfield, larangan opium akan dianggap sebagai hukuman bagi kelompok yang selama ini membantu dan mendukung Taliban.

Juru bicara Taliban, Bilal Karimi, berkata kepada BBC bahwa pemberantasan produksi narkotika akan berdampak positif bagi Afghanistan dan masyarakat internasional. "Jadi dunia juga harus turut membantu upaya ini," ujarnya.

Sekelompok pengguna narkotik berkumpul di sebuah jalan di Kota Kabul.© BBC Sekelompok pengguna narkotik berkumpul di sebuah jalan di Kota Kabul.

Perdagangan narkotika di Afganistan tidak hanya berkisar pada tujuan ekspor. Narkotika juga berdampak negatif pada penduduk Afghanistan, terutama jika mengacu tingkat kecanduan yang tinggi.

Di sisi jalan yang sibuk di pinggiran ibu kota Kabul, beberapa ratus pria berkerumun dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka merokok sabu dan heroin.

"Sekarang obat-obatan itu dibuat di Afghanistan sehingga harganya jauh lebih murah dibandingkan saat harus impor dari Iran," kata seorang laki-laki.

"Satu gram sabu dulu dijual seharga 1.500 Afghani (Rp215.000), sekarang menjadi 30 hingga 40 Afghani (sekitar Rp40.000)," tuturnya.

Kondisinya jorok, dengan beberapa tinggal di dalam selokan. "Bahkan seekor anjing pun tidak akan hidup seperti kami di sini," kata laki-laki yang lain.

Taliban sering secara kasar mengumpulkan dan membawa mereka ke pusat rehabilitasi obat-obatan yang kekurangan sumber daya. Namun para pecandu itu akhirnya kerap kembali lokasi ini.

Di tengah wacana larangan Taliban terhadap opium, tampaknya narkotika masih akan dijual di jalanan di Afghanistan maupun di negara lainnya.

 

  • Jadi Pembicara Internasional ASUF 2025 di Malaysia, Aliyah Mustika Ilham: Belajar dan Memperluas Jaringan Kerja Sama
  • Aliyah Mustika Ilham Jadi Tamu Kehormatan Selangor Tourism Industry Awards di Malaysia
  • Sadis! Petani di Afrika Bunuh Dua Perempuan Lalu Buang Jasadnya di Kandang Babi
  • Tersandung Dugaan Ijazah Palsu, Wali Kota di Jepang Mundur dan Minta Maaf ke Masyarakat
  • Munafri Undang Wali Kota Makkah ke Makassar, Untuk Lihat Langsung Perkembangan Umat Muslim
  • Akhiri Forum WCSMF 2025, Munafri Komitmen Respons Isu Global Mulai dari Inovasi Energi hingga Penguatan Ekonomi Perkotaan

Laporan:Faisal
Editor:Ruslan Amrullah
TAG #News#International#Afghanistan#Heroin#Sabu#Diperdagangkan#Kelaparan#Narkotika#Kabul#Artikel.news
BAGI
REKOMENDASI
KINI
  • Dua Hari Komisi II DPRD Sulbar Rapat Bersama 11 OPD, Bahas Rancangan APBD 2026

    Dua Hari Komisi II DPRD Sulbar Rapat Bersama 11 OPD, Bahas Rancangan APBD 2026

  • Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional

    Dinkes Sulbar Terima Kunjungan JER KIA-Kespro Kemenkes RI, Dalam Rangka Review Nasional

  • Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 

    Pimpin Pelantikan Pengurus OSIS, Hartono Ungkap SMPN 4 Parepare Kini Jadi Sekolah Maju, Diminati dan Berprestasi 

  • Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah

    Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Pembelajaran, Dinas Kominfo Dorong Penguatan Literasi Digital di Sekolah

  • Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran

    Pemprov Sulbar Hadirkan Program Insentif PKB 2025, Ada Keringanam Besar-besaran

  • Komisi II DPRD Sulbar Kunjungi DPMPTSP Sulsel, Bahas Penguatan Pengawasan dan Tata Kelola Perizinan Industri

    Komisi II DPRD Sulbar Kunjungi DPMPTSP Sulsel, Bahas Penguatan Pengawasan dan Tata Kelola Perizinan Industri

  • TOPIK

  • POPULAR

  • Dapat berita terbaru dari kami
    contoh: example@email.com
    Ikuti kami di social

artikel
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • SITEMAP

2021 © PT. Artikel Media Nusantara - All Rights Reserved.