Jumat, 10 Desember 2021 - 10:22 WIB
Hotel La Macca milik UNM, lokasi terjadinya pelecehan seksual terhadap mahasiswa program Kampus Merdeka.
Artikel.news, Makassar -- Kasus pelecehan seksual terjadi di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Pelecehan seksual terhadap mahasiswi yang sedang melakukan Pertukaran Pelajar dengan program Mahasiswi Merdeka (PMM) dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud di Kota Makassar, Sulawesi Selatan(Sulsel).
Sejumlah mahasiswi dari beberapa universitas di Indonesia itu mengaku diintip dan direkam saat berada di toilet di salah satu toilet di hotel La Macca atau Wisma milik kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) yang berada di bilangan Jalan Ap Pettarani, Kota Makassar.
Kasus pelecehan seksual ini terkuak saat salah seorang mahasiswi berinisial RN sedang mandi di dalam toilet dan memergoki oknum tersebut melancarkan aksinya.
Dari pengakuan RN, bahwa dirinya waktu itu tengah mandi, dan tiba-tiba kaget melihat adanya kamera handphone merekam aktivitasnya. Sontak, RN pun histeris hingga teriak minta tolong.
"Awalnya saya sedang mandi di kamar mandi wisma itu tiba-tiba saya lihat ada kamera berwarna putih di atas. Jadi saya kaget dan langsung narik pakaian saya untuk ku kenakan kembali," ungkap RN saat menceritakan kejadian yang menimpanya, Kamis (9/12/21).
Usai memergoki aksinya pelecehan oknum itu, lanjut RN, ia pun sontak keluar dari kamar mandi dan melihat terduga pelaku yang langsung kabur.
"Pas saya keluar dari kamar mandi pelakunya langsung kabur," ungkap RN yang juga merupakan mahasiswi pertukaran pelajar dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
Kasus pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswa yang mengikuti program besutan menteri Nadiem Makarim itu pun langsung heboh, akibat terkuaknya kasus tersebut.
Tak hanya puluhan yang ikut pertukaran pelajar mahasiswa ini. Dari data program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud. Terdapat 100 orang dari beberapa universitas di Indonesia yang mengikuti Pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) di kampus UNM Makassar itu.
Sementara selama para mahasiswa itu menginap di Wisma La Macca UNM, sudah ada sekitar 22 mahasiswi yang telah mempergunakan kamar mandi di tempat pelaku merekam atau melecehkan para mahasiswi itu.
Sehingga, mahasiswa PMM pun menduga kuat bahwa korban dari pelecehan oknum itu bukan cuma hanya satu. Melainkan banyak orang. Dan aksinya sudah lama berlangsung.
"Korbannya pasti sudah banyak itu kak, dan itu dugaan kuat kami bukan cuma satu orang," ungkap H (20) yang juga seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI) secara terpisah.
Setelah kasus itu terbongkar, kata H, para mahasiswi pun berinisiatif dengan melakukan pengecekan terhadap toilet itu.
Alhasil, ternyata toilet tersebut terdapat kaca yang tembus ke kamar tak terpakai. Sehingga, beredar kabar jika toilet tempat pelaku beraksi itu diduga toilet khusus.
"Memang toilet itu khusus katanya, dan dipakai memang diperuntukkan untuk mahasiswi. Karena itu kamar mandi hanya untuk mahasiswi jadi dipakai dia merekam apalagi toilet itu kan ada kaca yang tembus bisa dipakai merekam," katanya
"Awalanya toilet itu ditutup karena katanya toilet darurat. Tapi belakangan, toilet malah dibuka kembaali dan diberikan fasilitas layak dan diperuntukkan katanya hanya mahasiswi," ujar H menambahkan.
"Kamar mandi terhubung ke gudang dan disitu ada kaca yang bisa digunakan untuk merekam," pungkasnya.
Usai terkuaknya kasus pelecehan ini, akhirnya pihak mahasiswa pun tak tinggal diam, usut punya usut mereka pun mencari tahu dan terbongkar. Pihak mahasiswa PMM mendapatkan bukti berupa hp yang berisi video dan foto di kamar mandi itu merupakan milik satpam Hotel La Macca UNM.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |