Ahad, 24 Oktober 2021 - 16:46 WIB
Artikel.news, Makassar - Sebuah negara di Asia Selatan sampai saat ini masih berada dalam situasi terisolasi dan misterius dengan ekonominya yang masih tertinggal.
Negara ini bernama Bhutan yang berbentuk kerajaan. Negara ini terletak di wilayah barat daya Tiongkok. Kerajaan Bhutan sejak dahulu kala sudah menjadi negara klien (client state) atau negara pengekor dari Tiongkok, sampai sekarang masih menjadi koloni Inggris.
Tetapi Bhutan sekarang seperti halnya Kerajaan Sikkim, termasuk dalam negara kantong di Asia Selatan, dengan luas daratan hanya sekitar 30 ribu kilometer. Sedangkan jumlah penduduknya hanya sekitar 750 ribu jiwa.
Dikutip dari Erabaru.net, Minggu (24/10/2021), sejak Bhutan memantapkan dirinya sebagai negara berdaulat usai perang dunia kedua yang telah berlalu lebih 70 tahun, negara tersebut belum juga mengikuti arus globalisasi, sehingga terisolasi dari dunia untuk waktu yang lama.
Sampai saat ini Bhutan masih tetap dalam keadaan aslinya, bahkan listrik belum digunakan, jalan-jalan terutama di pegunungan yang tinggi di negara itu masih sama dengan keadaan dahulu yang berliku-liku, terjal dan curam.
Orang Bhutan masih menjalani kehidupan yang ‘kaum laki-laki bertani dan kaum perempuan menenun, bekerja mulai matahari terbit dan beristirahat saat matahari terbenam’.
Bhutan pada dasarnya tidak memiliki industri, yang menunjang perekonomian mereka adalah pertanian dan peternakan.
Sarana untuk kehidupan modern seperti televisi, lemari es, peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, mobil, dan lain-lain, nyaris tidak terlihat di keluarga orang Bhutan.
Di satu sisi, itu dikarenakan masyarakat Bhutan tidak tahu tentang dunia luar, dan hampir tidak ada orang Bhutan yang bepergian ke luar negeri. Bahkan para pemimpin Bhutan pun tidak berkunjung ke negara lain.
Selain itu, dunia luar tidak mengenal Bhutan, hanya sedikit orang yang boleh masuk ke Bhutan karena penyaringan untuk pemberian visa masuk ke negara tersebut sangat ketat.
Oleh sebab itu Bhutan menjadi negara yang terisolasi dan misterius di mata orang asing. Apalagi negara tersebut masih mempraktikkan sistem kerajaan tradisional, raja memiliki kekuasaan absolut.
Selain itu, Buddhisme tradisional juga memberi dampak yang tidak kecil terhadap kebudayaan dan kehidupan rakyat di Bhutan. Rakyat Bhutan hidup miskin dan sederhana, PDB per kapita mereka berada di peringkat bawah dunia.
Namun, aneh tapi nyata, dunia selalu menempatkan Bhutan di peringkat atas golongan negara paling bahagia di dunia, meskipun mereka miskin dan terisolasi dari dunia luar. “Biar miskin asalkan senang, bukan !?!” …..
Mungkin banyak orang tidak mengerti, Bagaimana Bhutan masih terisolasi di abad 21 ini ?
Hal ini terutama karena India yang dengan cepat menguasai Bhutan setelah usai Perang Dunia Kedua. India Menempatkan militernya di Bhutan dengan tujuan mengendalikan negara tersebut selamanya.
India tidak memberikan kesempatan kepada Bhutan untuk berkomunikasi atau menjalin hubungan diplomatik dengan negara luar, terutama negara besar. Sehingga hanya segelintir dari lebih 200 negara di dunia yang memiliki hubungan diplomatik dengan Kerajaan Bhutan.
Di sisi lain, India juga menguasai internal Bhutan, tidak mengizinkan orang asing masuk Bhutan baik untuk berdagang dengan orang Bhutan, atau mendirikan pabrik, sehingga ekonomi Bhutan sangat terbelakang.
Untuk masuk ke Bhutan, orang harus melalui penyaringan ketat administrator India. Sehingga negara ini menjadi negeri terasing di abad 21 yang sangat misterius di mata orang luar.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |