Selasa, 27 April 2021 - 12:26 WIB
Wakil Ketua Komisi B DPRD Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso
Artikel.news, Makassar -- Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Makassar di triwulan pertama baru mencapai Rp150 miliar. Hal itu dikarenakan setoran Perusda ikut melorot.
PAD yang belum maksimal membuat Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Makassar khusus di bulan April terancam dipangkas.
Anggota Komisi B DPRD Makassar Hasanuddin Leo mengatakan, Perumda Kota Makassar merupakan satu dari 6 Perusda yang mampu memberi kontribusi besar terhadap PAD.
"Itupun, jumlahnya masih jauh dari potensi yang ada," kata legislator PAN Kota Makassar ini, Kamis (27/4/2021).
Kata dia, 6 perusda yang ada di Kota Makassar belum mampu menopang PAD. Di sisi lain, penyebab penurunan PAD dikarenakan pembatasan aktivitas objek pajak.
"Selain kebijakan pembatasan aktivitas objek pajak, juga belum maksimalnya kinerja OPD yang mengelola PAD. Jadi kalau kurang maksimal realisasinya, wajar kalau tidak ada TPP. Karena sumber pembayaran TPP itu dari PAD," katanya.
Menurutnya, Perusda seharusnya bisa melakukan efisiensi terhadap operasional cost. Sehingga pendapatan yang diperoleh perusda tidak melulu digunakan untuk biaya operasional.
"Sebesar apapun potensi yang dimiliki tanpa dibarengi efisiensi operasional maka sisa hasil usaha (SHU) akan tetap kecil," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso berharap, Pemkot Makassar memberi kebebasan pada SKPD untuk mengambil langkah akselerasi dalam memburu kekurangan PAD. Agar para SKPD bisa berkreasi dan berinovasi dalam rangka meningkatkan PAD.
“Karena hingga sekarang ini berdasarkan laporan monev, PAD masih minim,” ujarnya.
“Pemkot harus selalu mensupport dan mengedukasi SKPD agar lebih bersemangat mengerjakan program utamanya yang menghasilkan PAD Kota Makassar. Jangan mi terlalu fokus di pelelangan pelelangan kita ingin sama sama melihat bagaimana PAD Makassar tidak nihil terus dan terangkat dengan kerja kerja bersama,” tutupnya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |