Jumat, 29 Januari 2021 - 13:11 WIB
Artikel.news, Mamuju -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effeny menyerahkan santuan sebesar Rp1,62 miliar kepada ahli waris korban gempa bumi Sulbar.
Santunan yang berasal dari Kementerian Sosial ( Kemensos) tersebut diperuntukkan bagi 108 orang ahli waris korban yang meninggal dunia, dengan rincian, untuk Kabupaten Mamuju untuk 95 jiwa sebesar Rp1,42 miliar dan Kabupaten Majene untuk 13 jiwa sebesar Rp195 juta.
Penyerahan bantuan santunan tersebut diserahkan pada tiga orang perwakilan penerima saat menko PMK berkunjung di Posko Induk Kantor Gubernur Sulbar Sulbar, Mamuju, Kamis, (28/1/2021).
Muhajir Effendy menyerahkan secara simbolis kepada Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar untuk selanjutnya diserahkan kepada ahli waris.
Penyerahan santunan juga disaksikan oleh Menteri PPPA Bintang Puspayoga dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menko PMK mewakili tiga menteri dalam pertemuan tersebut menyampaikan, bencana gempa ini mudah mudahan menjadi suatu ujian dari Allah yang membuat warga Sulbar semakin kuat, karena ujian merupakan cara Tuhan untuk menjadikan manusia naik pangkat dan menjadi lebih baik. Selalu itu yang terjadi karena dalam Alquran juga sudah disampaikan seperti itu.
Ia juga menyampaikan kunjungannya ke Sulbar untuk memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan berjalan dengan baik.
"Kami datang untuk memastikan bantuan kemanusiaan terutama yang dikordinir dua kementrian yaitu Mensos dan Menteri PPPA berjalan dengan baik. Utamanya dalam pemberian bantuan ibu dan anak, dan ini menjadi perhatian kita karena pelayanan terhadap ibu dan anak dalam kondisi seperti biasaya tidak memadai, ini yang kita harapkan tidak terjadi di Sulbar. Perhatian dan jaminan perlindungan untuk perempuan dan anak sangat penting untuk dilakukan. Kita ingin membangun paradigma baru dalam penanganan bencana yaitu perempuan dan anak harus diutamakan," kata Menko PMK.
Menurut Muhajir, perempuan dan anak adalah pihak yang sangat rentan terhadap berbagai macam akibat dari gempa. Karena itu, berbagai kebutuhan perempuan dan anak, seperti kebutuhan sanitasi, kebutuhan sandang, kebutuhan makanan yang bergizi harus dipenuhi dengan baik.
Terkait penanganan terhadap gempa, Ia menilai penanganan di Sulbar sudah cukup baik, utamanya terhadap pengungsi, karena bukan hanya pengungsi akibat gempa, tapi juga karena mereka takut tsunami.
"Untuk yang mengalami rusak ringan kita memberikan semangat dan memberikan edukasi kepada mereka kembali ke rumah. Nantinya kita harapkan ditangani oleh pemerintah daerah setempat, sedangkan yang rusak berat nanti akan dibantu oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR," ungkapnya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak, seperti BNPB, TNI, dan Polri yang melakukan penanganan dengan baik pada masa tanggap bencana gempa bumi Provinsi Sulbar.
"Tentu pemerintah pusat akan bertanggung jawab menyelesaikan persoalan ini, baik pada masa tanggap darurat, masa transisi, rehab, dan rekonstruksi. Pemerintah pasti akan terlibat, akan tetapi pemerintah pusat juga punya keterbatasan," ujar Muhajir.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |