Rabu, 01 Desember 2021 - 18:22 WIB
Ilustrasi tren fesyen Korea
Artikel.news, Jakarta - Tren budaya Korea yang melanda Indonesia belakangan ini membuat persaingan di industri makanan ringan semakin ketat. Hal ini disebabkan adanya perubahan minat konsumen pada sebuah produk.
Global Marketing Director of Mayora Group Ricky Afrianto mengatakan, salah satu yang membuat persaingan semakin ketat, yakni masifnya tren budaya Korea di Indonesia.
Sehingga, selera konsumen pada makanan ringan pun ikut berubah sehingga diperlukan inovasi.
"Kuncinya memang menjaga inovasi. Ada satu hal yang perlu diingat adalah Mayora perusahaan Indonesia dan harusnya kita yang paling paham mengenai cita rasa orang Indonesia," katanya, dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (1/12/2021).
Ricky mengaku, saat ini produk Mayora masih mampu bertahan terhadap gempuran dari berbagai produk impor.
Hal itu tercermin dari pangsa pasar Mayora yang mendominasi. Misalnya untuk kategori biskuit Mayora pangsa pasar masih di posisi 40 persen.
"Tidak hanya itu juga, seperti kopi di Filipina kita menjadi market leader dengan perolehan market share di atas 44%. Ini cukup bagus. Pertama bagi Mayora dan bagi produk lainnya, karena membuktikan bahwa kualitas kita tidak kalah dari luar negeri," ungkap dia.
Selain menggarap pasar ekspor, Mayora juga fokus menggarap pasar ekspor dan telah memasarkan produknya hingga 100 negara.
Adapun negara tujuan terbesar yakni negara di kawasan Asia Tenggara, kemudian China dan India. Sedangkan untuk pasar lainnya adalah Eropa dan Amerika Serikat.
"Untuk market share sendiri, seperti di China dan Vietnam, biskuit kami mengontrol pasar menjadi market leader. Kopi kita diterima dengan baik, tapi tidak menjadi market leader. Tidak hanya di Filipina, tapi juga di Rusia dan di Lebanon," jelas Ricky.
"Jadi kami melihat bahwa produk kita, sebenarnya kualitas kita, bahkan di negara Amerika pun, diterima dengan baik. Jadi selama kita mempunyai komitmen, kita masih bisa dan mampu bersaing dengan produk-produk lainnya," tambahnya.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |