Jumat, 24 September 2021 - 14:41 WIB
Artikel.news, Jakarta - Indonesia mendapatkan investasi sebesar 2,58 miliar dolar AS atau setara Rp36,7 triliun (kurs Rp 14.242) dari perusahaan tenaga listrik Australia, Sun Cable.
Investasi itu diberikan karena Sun Cable akan menarik kabel listrik dari Australia ke Singapura melalui laut Indonesia. Melalui kabel proyek Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink) akan mengirim listrik dari Australia ke Singapura.
Hal ini disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsat Pandjaitan dalam konferensi pers Australia-Asia Power Link Investment Announcement secara virtual, Kamis (23/9/2021).
"Pertama tama saya sangat senang Sun Cable melakukan investasi di Indonesia. Lebih dari US$ 2 miliar. Proyek ini akan menghubungkan kabel dari Australia ke Singapura. Investasi ini membuktikan bahwa Indonesia adalah mitra yang terpercaya dan lokasi investasi yang strategis bagi komunitas internasional," kata Luhut, dikutip dari Detik.com, Jumat (24/9/2021).
Lebih lanjut, Luhut juga memastikan kerja sama itu juga dalam bentuk ilmu pengetahuan di bidang energi terbarukan. Mengingat, proyek yang digalangkan Sun Cable ini dilakukan dalam rangka menurunkan emisi karbon di kawasan Asia.
"Komitmen Sun Cable dalam transfer ilmu pengetahuan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dengan Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi 10 November serta pemberian beasiswa akan mampu mendorong inovasi di bidang energi terbarukan di masa depan," tutur Luhut.
CEO Sun Cable David Griffin mengatakan, rincian dari total investasi 2,58 miliar dolar AS, yakni termasuk investasi langsung senilai 530 juta dolar hingga 1 miliar dolar. Lalu senilai 1,58 miliar dolar diberikan untuk biaya operasional selama proyek berjalan.
Ia memastikan dalam melakukan investasi kabel listrik bawah laut, pihaknya telah mematuhi alur sebagaimana diatur dalam Kepmen KP No. 14/2021 Tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut.
Dikatakan oleh David, AAPowerLink sendiri adalah salah satu proyek Sun Cable untuk menekan nol karbon di kawasan Asia. David Griffin mengungkap AAPoweLink merupakan proyek dengan total nilai 22 miliar dolar.
"Nilai itu upaya untuk membangun, pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia 17-20 gigawatt, baterai terbesar di dunia 36 gigawatt, kabel di bawah laut terpanjang di dunia 800-4.200 km," tutupnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |