Kamis, 16 September 2021 - 19:13 WIB
Artikel.news, New York - Nama Wendy Yu sepertinya masih sangat asing bagi sebagian besar orang, khususnya di Indonesia. Dia adalah sosok perempuan pengusaha sukses di China, yang menjadi sponsor utama pada acara Met Gala yang diadakan tiap tahun.
Pada tahun 2018 dia disebut sebagai donator terbesar yang menyumbang dana sekitar Rp42 miliar demi kesuksesan acara Met Gala. Acara ini merupakan kegiatan penggalangan dana untuk industri fesyen.
Dilansir dari Liputan6.com, Kamis (16/9/2021), Met Gala 2021 diadakan di Metropolitan Museum of Art, New York City, Amerika Serikat, pada 13 September 2021, waktu setempat. Tahun lalu, acara ini sempat absen diadakan karena pandemi Covid-19.
Dilansir dari laman Vogue dan Independent, 7 September 2021, sebagai pebisnis, nama perempuan asal China ini sudah diakui di seluruh dunia. Bahkan kini ia dinobatkan sebagai sosok berpengaruh di industri fesyen dan kesenian.
Kecintaannya dengan dunia mode membuat dirinya sangat dihormati oleh brand-brand mewah. Lahir di provinsi Zhejiang, Shanghai Selatan, China.
Wendy adalah anak tunggal dari Jingyuan Yu. Ayahnya merupakan seorang miliarder dan pendiri Mengtian Group, perusahaan manufaktur pintu kayu terbesar di Asia.
Dikutip Wall Street Journal, Yu belajar bisnis dari ayahnya. Sejak kecil, ia sudah diajarkan berbagai hal soal bisnis hingga sekarang menjadi salah satu pebisnis perempuan sukses asal China. Saat berusia 15 tahun, Wendy pindah ke Inggris untuk sekolah. Sejak saat itu, ia menemukan ketertarikan di dunia mode. Ia pun kemudian kuliah dengan jurusan Fashion Management di London College of Fashion.
Pada 2012, Wendy Yu pernah magang di majalah Vogue China saat masih kuliah di London. Setelah lulus, Wendy memutuskan kembali ke China untuk bekerja di perusahaan ayahnya.
Di Mengtian Group, ia menjabat sebagai wakil chairman pada 2015. Selama menjalani karier di Mengtian Group, perempuan berusia 31 tahun ini juga berusaha membangun bisnis miliknya sendiri.
Pada 2015, ia mendirikan Yu Capital, sebuah perusahaan investasi yang fokus pada bisnis baru di bidang mode, gaya hidup, dan teknologi. Yu Capital berkembang menjadi Yu Holdings pada 2017 yang berhasil mendanai perusahaan-perusahaan besar serta membantu desainer seperti Mary Katrantzou.
Perempuan yang kini juga menjabat sebagai kontributor pertama asal Asia untuk Vogue.com ini kemudian menguatkan citranya di dunia fesyen. Ia pun disebut sebagai salah satu sosok paling berpengaruh di dunia fesyen China dan dihormati oleh sederetan brand mewah.
Pada 2017, ia mendapat pengakuan dari berbagai media. Majalah bisnis di China, Gafencu Men, memasukkan Wendy menjadi satu dari 300 orang paling berkuasa di China.
Tatler Hong Kong menyebutnya sebagai satu dari delapan perempuan paling stylish di Asia. Lalu pada Agustus 2018, Wendy Yu masuk daftar 30 Under 30 versi majalah Forbes China. Ia masuk dalam kategori seni dan fesyen.
Di awal 2018, Wendy menjabat Curator in Charge dari Costume Institute di Metropolitan Museum of Art (The Met), yang menjadi rumah bagi perhelatan Met Gala. Ia kemudian menunjuk Andrew Bolton, kurator museum asal Inggris sebagai kepala kurator.
Menurut media China, Jing Daily, Wendy mengenal Andrew melalui jejaring pertemanan dengan Anna Wintour. Sejak pertama kenal sampai sekarang, keduanya berteman baik dan Andrew menjadi salah satu orang kepercayaan bagi Wendy.
Vogue Prancis melaporkan, pada 2018 Wendy menjadi donatur terbesar di Met Gala. Sementara menurut laporan South China Morning Post, sumber tepercaya dari tim donasi di Met Gala mengatakan bahwa Wendy Yu menyumbang sekitar 3-4 miliar dolar AS atau sekitar Rp42-57 miliar.
Dari semua keterlibatannya di dunia mode, Vogue menyebut Wendy sebagai salah satu sosok perempuan termuda sekaligus donatur paling berpengaruh di industri fesyen.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |