Selasa, 03 Agustus 2021 - 18:26 WIB
Artikel.news, Jakarta - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Jawa Barat telah mencapai tahapan pemenuhan pembiayaan (financial close).
Tahapan tersebut merupakan tahapan penting dalam proyek yang digadang-gadang sebagai PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, tahapan ini merupakan capaian besar dalam upaya Indonesia memanfaatkan energi baru terbarukan.
"Proyek PLTS Terapung Cirata 145 MWac, hari ini kami menyampaikan sebuah milestone pencapaian besar proyek strategis nasional dalam memanfaatkan energi baru terbarukan Indonesia. Yang proyek ini insya Allah akan menjadi PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara," katanya dalam konferensi pers, Selasa (3/8/2021), dikutip dari Detik.com.
Proyek ini memiliki kapasitas 145 MWac. Pembangkit ini dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PSME) yang merupakan perusahaan patungan antara anak usaha PLN yakni PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PT PJBI) dan perusahaan berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) Masdar 49%. Proyek yang memasok kebutuhan listrik di Jawa ini memiliki investasi sekitar US$ 129 juta.
"Kami PLN melalui anak usaha kami yaitu PJB mulai menjalin kerjasama dengan perusahaan internasional di bidang renewable energy dari Peratuan Emirat Arab yaitu Masdar sejak penandatangan power purchase agreement pada awal tahun 2020 yang disaksikan oleh Bapak Menteri Republik Indonesia dan juga Duta Besar Persatuan Emirat Arab," jelas Zulkifli.
Zulkifli berharap, dengan diperolehnya dukungan pendanaan atas proyek ini, maka proyek ini dapat segera dimulai.
"Kami optimis dengan dukungan Bapak Ibu stakeholder terkait proyek pembangkit ramah lingkungan ini akan dapat beroperasi komersial sesuai target yaitu pada akhir 2022," ujarnya.
Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury menuturkan, proyek ini diharapkan dapat menjadi percontohan dalam pengembangan pembangkit energi baru terbarukan di Indonesia. Kemudian, mendukung upaya Indonesia dalam menurunkan emisi karbon. Dia berharap, proyek ini dapat beroperasi pada November 2022.
"Kami berharap kerja sama ini dapat direalisasikan untuk mencapai COD dan ditargetkan nanti akan dilakukan pada bulan November 2022. Kita berharap PLN, dan juga anak-anak peruasahaan beserta Masdar akan bisa memastikan eksekusi dari proyek ini bisa selancar-lancarnya," katanya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |