Senin, 29 Desember 2025 - 17:11 WIB
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Munandar Wijaya, melaksanakan hearing dialog bersama masyarakat di Dusun Koroma, Desa Labuang Rano, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, pada Ahad (28/12/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi sekaligus mempererat silaturahmi antara wakil rakyat dan masyarakat.

Artikel.news, Mamuju – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Munandar Wijaya, melaksanakan hearing dialog bersama masyarakat di Dusun Koroma, Desa Labuang Rano, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, pada Ahad (28/12/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi sekaligus mempererat silaturahmi antara wakil rakyat dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Munandar Wijaya menyampaikan bahwa kehadirannya di tengah masyarakat adalah untuk mendengarkan secara langsung berbagai masukan, keluhan, serta harapan warga agar dapat menjadi catatan penting dalam menjalankan tugas dan perjuangannya di DPRD Provinsi Sulawesi Barat ke depan.
“Saya hadir di sini untuk mendengarkan kira-kira apa masukan dari bapak ibu semua agar bisa menjadi catatan dan perjuangan bagi saya di DPRD Sulbar untuk tahun-tahun yang akan datang,” ujar Munandar.
Ia menegaskan bahwa hearing dialog ini merupakan wujud komitmennya dalam membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, sekaligus menjadi sarana menyerap aspirasi yang nantinya akan diperjuangkan melalui lembaga DPRD Sulbar.
Pada sesi diskusi, masyarakat Dusun Koroma menyampaikan sejumlah keluhan dan harapan, di antaranya terkait penanganan abrasi pantai, sungai yang sering meluap saat musim hujan, tidak tersedianya jaringan telekomunikasi, serta penanganan hama pertanian. Selain itu, masyarakat juga berharap adanya bantuan di bidang pertanian, perikanan, dan kelautan.
Selain mendengarkan aspirasi, Munandar Wijaya juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam praktik pertanian. Ia mengimbau agar masyarakat tidak menanam tanaman bersifat sementara yang dapat merusak dan menggunduli lahan.
“Jangan menanam tanaman yang bersifat sementara sehingga merusak lahan dan menggundul lokasi. Belajarki di Aceh dan Sumatera, apa yang terjadi hari ini akibat penebangan pohon. Mungkin sekarang kita bilang tidak ada apa-apa, tapi anak cucu kita ke depan yang akan merasakan dampaknya,” ungkapnya.
Menurut Munandar, kondisi tersebut harus menjadi alarm bagi semua pihak agar lebih bijak dalam mengelola lingkungan. Ia mendorong masyarakat untuk memilih tanaman yang memiliki manfaat jangka panjang dan tetap menjaga kelestarian alam, seperti tanaman kakao atau cokelat.
Menutup kegiatan tersebut, Munandar menekankan pentingnya silaturahmi sebagai fondasi hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat.
“Inilah pentingnya silaturahmi, supaya ke depan ketika saya datang lagi ke sini, saya tidak merasa malu karena ada satu dua hal yang bisa menjadi kenangan selama periode saya,” pungkasnya.(Ars)
| Laporan | : | Faisal |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |