Jumat, 02 Mei 2025 - 17:56 WIB
Ketua DPRD Kota Makassar Supratman mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas tahun 2025 pada Jumat (2/5/2025) hari ini.
Artikel.news, Makassar - Ketua DPRD Kota Makassar Supratman mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas tahun 2025 pada Jumat (2/5/2025) hari ini.
"Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025! Pada tahun ini, tema yang diusung adalah “Semangat Partisipasi Semua Pihak dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu.” Tema ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pendidik, siswa, orang tua, serta masyarakat luas untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan inklusif," ucap Supratman melalui akun media sosial.
Menurutnya, pendidikan yang bermutu tidak hanya bergantung pada kurikulum yang baik, tetapi juga pada keterlibatan aktif dari semua pihak yang terlibat.
"Dengan semangat gotong royong dan partisipasi yang tinggi, kita dapat menghadirkan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan potensi setiap peserta didik. Mari kita bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan yang berkualitas," ajak politisi Partai NasDem ini.
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959, tanggal 16 Desember 1959.
Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda.
Ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia.
Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Ia wafat pada tanggal 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |