Jumat, 28 Maret 2025 - 22:43 WIB
Hannah Al Rashid.(Foto: Instagram)
Artikel.news, Jakarta - Aktris cantik Indonesia, Hannah Al Rashid, baru-baru membagikan pengalamannya yang sempat casting untuk menjadi pemeran di film live action Snow White.
Sayangnya, Hannah belum berjodoh dengan peran tersebut meski sudah unjuk kemampuan akting dan bermusiknya.
Di Indonesia, Hannah dikenal sebagai pemeran, model, dan aktivis Indonesia. Berparas bule, Hannah merupakan keturunan Bugis dan Prancis.
Dilansir dari Popbela.com, Jumat (28/3/2025), berikut fakta keluarga Hannah Al Rashid.
1. Blasteran Bugis-Prancis
Memiliki nama lengkap, Hannah Aidinal Al Rashid, Hannah merupakan aktris Indonesia yang lahir pada 25 Januari 1986 di London, Inggris.
Ia merupakan putri dari pasangan, Aidinal Hamzah Al Rashid dan Anne Marie Al Rashid. Kelahiran Inggris, ternyata Hannah justru membawa darah Indonesia dan Prancis dari orangtuanya.
Sang ayah berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan, sementara ibunya berasal dari negara Prancis. Hannah besar di London dan pindah ke Indonesia pada tahun 2008.
Aktris berzodiak Aquarius ini lulus dari School of Oriental and African Studies di London, dengan menempuh program studi Kajian Pembangunan Masyarakat Indonesia.
2. Anak kedua dari tiga bersaudara
Jadi anak kedua di keluarganya, Hannah memiliki seorang adik dan seorang kakak laki-laki. Ia jadi anak perempuan satu-satunya yang diapit sang kakak, Irfan Al Rashid, dan sang adik, Khuddus Al Rashid.
Meski begitu, tampaknya tiga bersaudara ini sangat akrab, seperti foto tersebut yang kompak berfoto dengan pose kuda-kuda.
Hannah beberapa kali berbagi foto dengan kakak dan adiknya. Adiknya sendiri berkarier sebagai musisi dengan nama panggung K. Waltz.
Dalam unggahan Instagram-nya, Hannah mengaku karena ia tumbuh di kelilingi para lelaki, membuat Hannah kecil sangat aktif, memiliki gaya yang tomboy, bermain dan juga berkelahi seperti laki-laki.
3. Memiliki latar belakang keluarga pesilat
Hannah tumbuh di keluarga pesilat. Ayahnya adalah Bapak Pencak Silat untuk Inggris dan Eropa. Dalam sebuah wawancara, aktris film Serigala Terakhir ini berbagi kisah perjalanan sang ayah yang membawa Pencak Silat ke tanah kelahiran Ratu Elizabeth itu.
Pada tahun 1970-an, Aidinal Hamzah Al Rashid merantau ke Inggris membawa olahraga asli milik Indonesia itu. Di sana, ia membuka kelas Pencak Silat pertama di Inggris sampai membangun federasi Inggris dan Eropa untuk Pencak Silat.
Aidinal Hamzah juga memperkenalkan dan mengajarkan ketiganya anaknya tentang pencak silat. Bagi Hannah, ayahnya adalah superhero karena kepiawaiannya dalam seni bela diri tersebut. Lebih dari itu, pencak silat sendiri sangat berpengaruh dalam membentuk karakter Hannah. Ia sangat berterima kasih pada ayahnya yang telah menanamkan hal-hal positif tersebut dalam dirinya.
4. Dibesarkan dalam budaya Indonesia yang kental
Meski tinggal di London, Hannah tetap tumbuh dalam budaya Indonesia yang kental. Rumahnya di Inggris itu dipenuhi dengan pernah-pernik khas Indonesia.
Ayahnya juga mengajarkan budaya sopan santun Indonesia kepada putra putrinya, seperti cium tangan dan makan langsung dengan tangan.
"Rumahku meskipun mix French dan Indonesian, aku sama kakak dan adikku dibesarkan dalam budaya Indonesia, sih, kadang rumahku itu penuh dengan paintings dari Indonesia, carving penuh dengan golok, keris, gamelan secara bokap kan pencak silat juga," ujar Hannah.
5. Pernah menikah dengan Nino Fernandez
Pada Desember 2020 lalu, Hannah Al Rashid dan Nino Fernandez sama-sama mengunggah foto pernikahan mereka di Instagram. Keduanya tak menyebut pasti kapan pernikahan mereka, namun foto-foto tersebut dibagikan untuk merayakan anniversary keduanya.
Kedekatan Hannah dan Nino memang sudah tercium sejak lama, ketika mereka berdua dipasangkan dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika (2015). Tampaknya pernikahan mereka berlangsung sederhana saja.
Pada bulan Februari 2025 lalu, keduanya sempat dispekulasikan telah berpisah. Apalagi ada kabar Nino dekat dengan aktris, Steffi Zamora. Namun, keduanya enggan buka suara tentang kehidupan rumah tangga mereka.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |