Artikel.news, Makassar - Tinggi atau rendahnya nafsu seksual wanita bervariasi. Hal ini disebabkan beberapa faktor, misalnya perubahan hormon, kondisi kesehatan fisik, dan psikisnya.  

Secara biologis, tidak ada patokan mengenai puncak seksual wanita maupun pria. Kebanyakan orang mengalami hubungan seks yang berkualitas sepanjang kehidupan dewasa mereka.

Walaupun dorongan seks dan fungsi seksual berubah seiring waktu, perubahan tersebut umumnya tidak mengurangi kualitas atau tingkat kepuasan seseorang terhadap seks. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan mengenai puncak nafsu wanita.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/12/2024), yang melansir MedicineNet, penelitian yang dilakukan seksolog asal Amerika, Alfred Kinsey, menyatakan bahwa wanita mencapai puncak seksual pada usia 30-an tahun.

Responden wanita yang berpartisipasi dalam penelitian Kinsey melaporkan bahwa mereka mengalami orgasme secara teratur saat usianya di atas 30 tahun.

Dilansir dari WebMD, pada usia 30-40-an tahun, wanita juga mengalami dorongan seks yang kuat. Pada usia tersebut wanita bahkan memiliki fantasi seksual yang lebih intens, daripada saat masih muda atau ketika usia lanjut.

Namun, temuan tersebut juga tidak bisa sepenuhnya bisa menjadi tolak ukur mengenai puncak nafsu wanita.

Sebab tak bisa dipungkiri, masih banyak wanita yang enggan menyampaikan pengalaman maupun keluhan terkait kehidupan seksualnya kepada ahli.

Selain itu, wanita juga mengalami fluktuasi atau perubahan hormonal dalam beberapa momen hidupnya, seperti periode menstruasi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan menopause atau henti haid.

Perubahan hormon tersebut menyebabkan sulitnya memastikan kapan puncak nafsu wanita terjadi.

Kemudian terkait gairah seksual, wanita biasanya mengalami peningkatan hasrat selama masa ovulasi atau sekitar dua minggu sebelum menstruasi.

Hal ini disebabkan oleh lonjakan hormon estrogen, LH, dan oksitosin. Ovulasi juga merupakan waktu yang tepat untuk berhubungan seksual jika Anda ingin hamil.