Selasa, 20 Agustus 2024 - 14:17 WIB
Artikel.news, Pasangkayu - Saat ini angka stunting di Kabupaten Pasangkayu berada di angka 20 persen. Dengan ini menjadikan Pasangkayu menjadi kabupaten terendah kasus stunting se-Sulbar.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Pasangkayu, Dr Hj Herny Agus, saat ditemui di gedung DPRD Pasangkayu, Senin (19/8/2024).
"Intervensi stunting di bulan Juli capaiannya 80 persen capaian. Dan ini menjadikan angka stunting di Kabupaten Pasangkayu 20 persen. ini merupakan yang terendah di Sulbar," ungkapnya.
Ke depan, kata Herny, angka stunting di Pasangkayu akan semakin ditekan sehingga bisa mencapai zero stunting atau bebas stunting.
"Sebenarnya target nasional tahun 2024 semua daerah 14 persen stunting. Kita di angka 20 persen tapi menjadi yang terendah di Sulbar. Kita akan upayakan terus menekan angka stunting ini, dengan berbagai upaya yang kita lakukan dengan melibatkan seluruh pihak," jelasnya.
Menurut Herny, banyak hal yang harus dibenahi untuk menekan stunting. Seperti jamban, pernikahan usia anak, prilaku hidup bersih dan sehat, serta beberapa hal lainnya.
"Tapi sekarang di Pasangkayu hampir seluruh masyarakat sudah menggunakan jamban di rumah mereka. Biasanya di daerah terluar jamban masih di sungai. Selain itu, juga sarana air bersih, perpipaan. Semuanya kita upayakan secara bertahap sesuai kebutuhan tiap desa, sesuai dengan urgensinya." ungkap Herny.
Ia mengemukakan, penanganan stunting dimulai saat kehamilan. Mulai 0 hari kehidupan bayi sudah diatur gizinya, kesehatan, pola hidup orangtuanya, sehingga nantinyamelahirkan anak yang tidak stunting.
"Di Pasangkayu setiap tahun ada lokus. Biasanya 55 KK per tahun. Lokusnya berpindah tiap tahun. Pokoknya secara bertahap. Ditangani per desa sesuai urgensi kebutuhan tiap desa. Seperti kebutuhan air bersih, disuplai. juga butuh jamban, dibantu pengadaan jamban. Juga bantuan perpipaan, kerja sama masyarakat ditanggung sistem perpipaannya," jelas Herny.
Laporan | : | Yusriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |