Jumat, 08 Maret 2024 - 22:42 WIB
Ilustrasi berhubungan badan menggunakan kondom.
Artikel.news, Makassar - Alat kontrasepsi jenis kondom diyakini dapat memberikan perlindungan terhadap kehamilan dan penyakit menular seksual.
Namun, seiring dengan manfaatnya, kita juga perlu memahami bahwa penggunaan kondom yang tidak tepat atau berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Penggunaan kondom terlalu sering bahkan bisa menyebabkan kanker serviks, atau tertinggal di miss V
Meski bisa menjadi pilihan yang efektif, terlalu sering mengandalkan kondom juga memiliki risikonya sendiri.
Dilansir dari Haibunda.com, Kamis (7/3/2024), yang mengutio Healthline, berikut beberapa resiko penggunaan kondom yang terlalu sering dilansir dari Healthline.
1. Kulit mudah iritasi
Penggunaan kondom yang berlebihan dapat meningkatkan risiko iritasi pada kulit di sekitar area genital.
Bahan kimia yang ada dalam kondom, dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit yang sedang lebih sensitif selama masa kehamilan.
Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya memilih kondom yang bebas dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi dan memperhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan.
2. Kurang bergairah
Penggunaan kondom secara berulang mungkin dapat mengurangi tingkat keintiman dan kegairahan. Beberapa pasangan merasa bahwa penggunaan kondom secara terus-menerus dapat mengurangi sensasi atau membuat momen bersama terasa kurang intim.
Penting untuk terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan, mencari solusi bersama, dan mungkin mengeksplorasi alternatif kontrasepsi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan.
3. Alergi
Orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan yang terdapat dalam kondom, seperti lateks atau bahan kimia tambahan.
Gejala alergi dapat meliputi gatal-gatal, kemerahan, atau pembengkakan. Jika mengalami gejala ini, segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah perlu mengganti merek atau jenis kondom yang lebih cocok dengan sensitivitas kulit.
4. Kanker serviks
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kondom secara berlebihan dapat sedikit meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita. Meskipun risikonya rendah, wanita tetap perlu memahami pentingnya pemeriksaan rutin dan deteksi dini kanker serviks.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendiskusikan opsi kontrasepsi yang aman dan tidak meningkatkan risiko kanker serviks selama kehamilan.
5. Tertinggal di dalam miss V
Meskipun jarang terjadi, kondom dapat tertinggal di dalam Miss V setelah berhubungan intim. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, infeksi, atau masalah kesehatan lainnya.
Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri atau ketidaknyamanan setelah berhubungan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |