Senin, 04 September 2023 - 12:38 WIB
Reruntuhan Baia, resor elite Romawi Kuno yang tenggelam ke dasar laut.(Istimewa)
Artikel.news, Makassar - Sebuah tempat mewah bernama Baia pernah berdiri pada zaman Romawi kuno. Baia adalah sebuah resor elite Romawi kuno yang berada pada sekitar 150 mil selatan Roma.
Resor elite ini berdiri di antara Gunung Vesuvius dan Laut Mediterania yang luas.
Dilansir dari Tribun Jogja, Senin (4/9/2023), berabad-abad yang lalu, situs ini mirip dengan Las Vegas di era modern.
Namun saat ini, sebagian besar Baia berada di bawah air, dengan banyak koleksi mosaik Romawi kuno yang ikut terendam di kedalaman perairan.
Adapun sekitar abad ke-1 SM, resor ini menjadi tujuan populer para elit Romawi Kuno.
Tokoh terkenal seperti Julius Caesar, Augustus, dan Nero semuanya memiliki rumah spektakuler di area ini.
Meskipun banyak yang tertarik dengan sumber air panas alami dan cuaca yang sejuk di daerah tersebut, Baia juga dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai tempat maksiat.
Sumber-sumber kuno lainnya menggambarkan resor ini sebagai pelabuhan kejahatan di mana pengunjung akan benar-benar membiarkan diri mereka menjadi liar.
Mereka akan larut dalam pesta pora yang bebas, mabuk-mabukan, dan pesta lainnya.
Selama bertahun-tahun, Baia menjadi tempat tujuan para orang kaya.
Namun semuanya berubah ketika resor ini mulai tenggelam ke dalam laut.
Pada abad ke-4 M, sebagian besar wilayah Baia mulai tenggelam ke Laut Mediterania.
Karena tempat ini tidak hanya terletak di dekat Vesuvius tetapi juga terdapat gunung berapi super terkenal bernama Campi Flegrei.
Aktivitas gunung berapi yang dikenal sebagai bradyseism ini telah menyebabkan permukaan bumi naik dan turun seiring berjalannya waktu.
Hal ini pada akhirnya telah mendorong sebagian besar kota pesisir tersebut ke bawah air.
Menurut BBC, sisa-sisa Baia telah tenggelam empat hingga 10 meter di bawah laut. Bahkan terus tenggelam hingga saat ini.
Menariknya, beberapa bagian Baia masih berada di atas permukaan tanah, dan wilayah tersebut relatif padat penduduknya hingga abad ke-8 M.
Kota ini kemudian ditinggalkan sepenuhnya pada tahun 1500-an, ketika gelombang penyakit malaria yang dahsyat melanda daerah tersebut.
Akhirnya, gemerlap Kota Baia ini perlahan terlupakan, kecuali disebutkan dalam teks sejarah dan lukisan imajinatif.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |