Sabtu, 24 Juni 2023 - 14:47 WIB
artikel.news, Morowali -- Keracunan karbon monoksida telah memakan korban yang tidak sedikit. Keracunan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya dari kebakaran. Gas karbon monoksida yang terkandung dalam asap saat terjadi kebakaran ini bisa menyebabkan kematian jika terhirup terlalu banyak
Keracunan karbon monoksida merupakan keracunan yang disebabkan oleh terlalu banyak menghirup karbon monoksida. Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau, tapi sangat berbahaya jika terlalu banyak mengendap di dalam tubuh.
Dibandingkan dengan oksigen, gas karbon monoksida tersedia dalam jumlah yang sedikit dalam tubuh Anda. Namun, jika kandungan karbon monoksida meningkat dalam tubuh, tubuh dapat menyebabkan keracunan sebab karbon monoksida mudah berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah yang kemudian menyebabkan jaringan tubuh menjadi kekurangan Oksigen.
Inilah mengapa salah satu pentingnya melakukan Rencana Tanggap darurat atau Emergency Respond Plan.
Simulasi Rencana Tanggap darurat atau Emergency Respond Plan, kedua kata ini memiliki makna yang sama yaitu suatu suatu rencana formal dan tertulis, yang berdasarkan pada potensi kecelakaan yang dapat terjadi di suatu instalasi suatu wilayah atau suatu tempat kerja dan konsekuensi-konsekuensinya yang dapat dirasakan di dalam dan di luar tempat kerja serta bagaimana suatu keadaan darurat tersebut harus segera dapat ditangani.
Departemen Pusat Tabung Gas selaku salah satu penyedia gas karbon Monoksida (CO) didalam kawasan industri IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) menggelar simulasi tanggap darurat terkait keracunan Gas CO dan kebakaran pipa gas.
Kegiatan yang dilakukan dalam area departemen pada Sabtu (24/6/2023) merupakan rutinitas setiap sebulan sekali.
Sun Qing Feng selaku Wakil Supervisor Divisi Safety menjelaskan pentingnya simulasi ini dilakukan bertujuan untuk memberikan gambaran kepada seluruh karyawan sebagai antisipasi dalam menyelamatkan diri ketika kejadian yang tidak diinginkan seperti kebakaran terjadi.
"Memahami konsep Perencanaan Tanggap Darurat (ERP) secara efektif sehingga pengendalian bisa dilakukan secara cepat dan tepat," ungkapnya pada saat memberikan arahan kepada para pekerja.
"Selain itu, simulasi ini juga dapat meminimalisasi akibat dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di lingkungan kerja," lanjutnya.
Kegiata ini dilakukan oleh Tim B yang di komandoi oleh Roby selaku Supervisor di Departemen Pusat Tabung Gas dan dihadiri langsung oleh Wakil manager Departemen Pusat Tabung Gas Yao Zhi Shuang(*)
Laporan | : | Wahyu ilahi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |