Jumat, 22 Juli 2022 - 21:15 WIB
Ilustrasi stres.(foto: Yesdok.com)
Artikel.news, Makassar - Stres memiliki sejumlah dampak buruk pada kesehatan, utamanya kesehatan jantung.
Stres bisa jangka pendek, ataupun jangka panjang, dilansir TribunHealth.com dari situs medis Healthline.
Stres jangka panjang disebut juga stres kronis, yang bisa disebabkan oleh kekhawatiran yang terus-menerus tentang pekerjaan, hubungan, kondisi kesehatan, atau keadaan ekonomi.
Namun pada dasarnya tidak ada penyebab stres yang benar-benar sama. Setiap orang bisa saja memiliki penyebab tertentu.
"Tidak ada dua penyebab stres yang sama, dan tidak ada dua orang yang memiliki pengalaman yang sama satu sama lain," tulis situs medis tersebut, dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (22/7/2022).
Stres ini mungkin terlihat dalam bentuk sifat lekas marah, depresi, kecemasan, hingga banyak makan.
Stres kronis dapat menyebabkan gejala seperti otot tegang, energi rendah, insomnia, sakit kepala, dan
sakit perut.
Stres kronis juga dapat membuat merasa tidak bisa mengendalikan emosi atau tindakan.
Individu yang mengalaminya mungkin lebih sering mengalami perubahan suasana hati.
Tingkatkan risiko jantung
Stres dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh seseorang, terutama jantung dan sistem kardiovaskular.
Healthline merujuk sebuah analisis tahun 2021 melihat lebih dari 900 pasien dengan penyakit jantung yang mendasari tetapi tergolong stabil.
Para peneliti ingin melihat bagaimana jantung orang-orang dan aliran darah ke jantung mereka merespons stres fisik dan emosional.
Berkurangnya aliran darah ke jantung dapat memicu serangan jantung dan kejadian kardiovaskular lainnya
Peserta penelitian memiliki tes stres fisik dan mental standar dan dampak tes tersebut pada aliran darah ke jantung mereka diukur.
"Analisis menemukan bahwa stres mental mengambil korban yang lebih besar di jantung para peserta selama satu atau kedua tes penelitian." papar Healthline.
"Para peserta yang mengalami tekanan mental juga lebih mungkin mengalami serangan jantung nonfatal atau meninggal karena penyakit kardiovaskular pada tahun-tahun setelah tes."
Dengan kata lain, stres berdampak signifikan pada kesehatan jantung, dan juga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke di tahun-tahun mendatang.
Analisis ini mengkonfirmasi studi sebelumnya tentang lebih dari 24 ribu pasien di 52 negara.
Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengalami stres psikologis tingkat tinggi pada tahun sebelum penelitian, dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dalam periode 5 tahun masa tindak lanjut penelitian.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |