Rabu, 06 April 2022 - 13:20 WIB
Ilustrasi makan sahur bersama keluarga
Artikel.news, Makassar - Biasanya orang yang terlambat makan sahur akan terburu-buru makan karena khawatir masuk waktu imsak.
Tapi, saat sedang makan tiba-tiba waktu imsak sudah masuk, apakah boleh melanjutkan makan atau harus dihentikan?
Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan seputar waktu Imsak. UAS membolehkan untuk meneruskan makan dan minum hingga masuk waktu subuh.
Menurutnya, imsak bukanlah lampu merah atau pertanda waktu sahur berakhir.
Dia pun menceritakan pengalaman saat berada di Maroko, negara yang tidak menerapkan waktu imsakiyah.
"Dua kali saya puasa di Maroko tak ada imsak, saat sahur, makan terus makan terus, pas sedang makan tedengar bunyi adzan, Allahu Akbar Allahu Akbar, makanan masih bersarang di mulut," jelas UAS dikutip dari Banjarmasinpost.co.id, Rabu (6/4/2022), yang melansir kanal youtube Lentera Iman Official.
Abdul Somad pun bingung kala itu, apabila ditelan batal puasa dan jika dimuntahkan sayang dengan makanannya.
Karena itu, dia merasa bersyukur di Indonesia berlaku waktu imsakiyah sesuai pendapat mazhab Syafii.
Umumnya waktu imsak berkisar 10 menit menjelang adzan subuh.
"Jadi saat imsak bisa gosok gigi, baca Alquran 50 ayat, maka nanti saat adzan mulut sudah bersih. Itu makna imsak, tapi bukan lampu merah atau tanda berhenti," ujarnya.
Kesimpulannya imsak menjadi pertanda kehati-hatian menjelang masuk waktu subuh sehingga bisa lebih mempersiapkan awal puasa.
Misalnya terlambat bangun saat sahur yang mana bangun saat waktu imsak, maka masih sempat untuk makan dan minum.
Selain itu, disunnahkan untuk mengakhirkan sahur bagi umat muslim agar mendapat keberkahan pahala sunnah.
Mengakhirkan waktu sahur berarti adalah melakukan makan sahur hingga di penghujung waktu, dan bersiap masuk ke waktu subuh.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |