Ahad, 07 November 2021 - 23:09 WIB
Artikel.news, Makassar - Mimpi telah lama menawan para seniman, penulis, filsuf, dan ilmuwan dengan misterinya. Dari Aristoteles hingga William Shakespeare telah membuat banyak karya hanya dari fenomena ini. Salah satu karya Shakespeare yang terkenal terkait mimpi adalah Hamlet.
Semua orang tentu pernah mengalami mimpi, terlepas dari apakah mereka mengingatnya atau tidak saat bangun. Ingatan tentang mimpi saat orang bangun sering kali menguap seperti embun di kaca.
Hingga saat ini pun belum diketahui alasan mengapa orang mengalami mimpi. Ada banyak temuan tentang mimpi. Salah satu contoh temuan yang menarik adalah durasi mimpi.
Masih banyak yang harus dipelajari tentang mimpi. Dilansir Liputan6.com dari Healthline, Minggu (7/11/2021), berikut adalah fakta-fakta terkait durasi mimpi dan mimpi buruk.
Sulit untuk mengatakan berapa lama mimpi individu dapat bertahan. Namun, para ahli dapat memberikan perkiraan tentang berapa lama manusia menghabiskan waktu untuk bermimpi setiap malamnya.
Menurut National Sleep Foundation, rata-rata orang bermimpi empat hingga enam kali per malam. Mungkin sebanyak 2 jam dalam tidur dihabiskan di alam mimpi, menurut laporan dari National Institutes of Health.
Sebagian besar mimpi tampaknya terjadi selama fase Rapid Eye Movement (REM). Tidur REM adalah salah satu dari dua kategori dasar tidur yang dialami tubuh manusia, dengan yang lain adalah kebalikannya, nonREM.
Siklus tidur REM cenderung terjadi setiap 1,5 hingga 2 jam. Tubuh kita pertama kali akan memasuki tidur REM sekitar 90 menit setelah tertidur. Namun, itu mungkin hanya berlangsung 5 menit pada siklus REM pertama.
Saat malam makin larut, REM akan muncul lagi dan mungkin berlangsung hingga setengah jam. Begitu seterusnya. Jika Anda tidur sekitar 8 jam, mungkin sekitar seperempat waktu tidur itu adalah tidur REM.
American Academy of Sleep Medicine memperkirakan bahwa antara 50 dan 85 persen orang dewasa mengatakan mereka mengalami mimpi buruk.
Tampaknya tidak ada jawaban pasti tentang berapa lama mimpi buruk berlangsung, Namun, para ahli mencatat bahwa mimpi buruk memang cenderung terjadi pada siklus REM lebih lanjut, sering kali pada sepertiga malam terakhir.
Dilaporkan bahwa wanita memiliki kemungkinan lebih besar daripada pria dalam hal pengalaman mimpi buruk. Ada banyak penyebab potensial, termasuk stres, kecemasan, atau konsumsi obat-obat tertentu.
Mimpi buruk yang berulang sering kali dikaitkan dengan gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder atau PTSD). Sementara itu, kasus mimpi berulang lainnya mungkin terkait dengan masalah yang tidak dapat diidentifikasi dengan mudah.
Namun, gangguan mimpi buruk berulang sangat jarang terjadi. Menurut American Academy of Sleep Medicine, hanya sekitar 4 persen orang dewasa yang mengalaminya.
Walaupun begitu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa sebanyak 71 persen orang yang pernah mengalami trauma dari gangguan mimpi buruk.
Ada banyak variasi pengobatan yang tersedia untuk membantu orang dengan gangguan mimpi buruk, termasuk terapi latihan gambar dan terapi perilaku kognitif.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |