Senin, 07 Juni 2021 - 15:34 WIB
Artikel.news, Jakarta - Sekolah tatap muka langsung di kelas akan dimulai pada bulan Juli 2021, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyatakan, kapasitas maksimal yang diperbolehkan hanya 25 persen, turun dari sebelumnya sebayak 50 persen.
Hal tersebut menyusul ada klaster Covid-19 di Kudus dan Bangkalan. Selain itu, kegiatan sekolah tatap muka tidak boleh lebih dari dua hari seminggu.
"Bapak Presiden meminta pendidikan tatap muka harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Tatap muka terbatas pertama hanya maksimal 25 persen murid. Tidak boleh lebih dari dua hari seminggu," kata Budi dalam keterangan pers secara virtual, dikutip dari Liputan6.com, Senin (7/6/2021).
Selain dua hari seminggu, dia juga menuturkan sekolah tatap muka hanya maksimal dua jam. "Setiap hari maksimal hanya dua jam," ujar Budi.
Dia juga mengingatkan sebelum sekolah tatap muka diberlakukan, seluruh tenaga pengajar harus divaksin Covid-19 terlebih dahulu.
"Pendidikan tatap muka terbatas, semua guru harus selesai vaksin sebelum dimulai tatap muka," kata Budi.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, akan ada sejumlah pertimbangan yang harus dilakukan sebelum memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ia menegaskan, PTM yang direncanakan pada tahun ajaran 2021/2022 akan mengutamakan keselamatan siswa-siswi dan mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.
"Pembelajaran Tatap Muka muka tahun ajaran baru pada Juli mendatang, akan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan pandemi serta zonasi risiko di setiap daerah, serta cakupan program vaksinasi yang diberikan kepada tenaga pendidik," ujar Wiku dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Pemerintah dan Satgas di daerah akan memastikan seluruh kondisi dalam pertimbangan tersebut terpenuhi. Dengan begitu, saat penyelenggaraan PTM, akan terlaksana dengan aman dan mencegah adanya risiko penularan di lingkungan satuan pendidikan.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |