Rabu, 19 Mei 2021 - 16:57 WIB
Artikel.news, Makassar - Pembukaan PPDB 2021 tingkat SD dan SMP akan dibuka pada 21 Juni mendatang. Pendaftaran PPDB tahun ini berbeda dengan tahun lalu.
Tahun lalu, pendaftaran jalur zonasi dibuka setelah jalur non zonasi selesai, maka tahun ini jalur zonasi akan menjadi tahap pertama dilakukan.
Plt Kepala Disdik Kota Makassar, Nielma Palamba menerangkan, kuota jalur zonasi disiapkan sebanyak 75 persen dari daya tampung sekolah.
"Kuotanya untuk SD 75 persen, afirmasi 20 persen, Yang masuk afirmasi kuotanya 20 persen karena penyandang disabilitas juga masuk di sini," ujarnya, Rabu (19/5/2021).
Calon peserta didik yang berada di daerah perbatasan mendapat jatah 5 persen dari 75 persen kuota jalur zonasi di tingkat SD.
"Daerah perbatasan kita akan tambah 5 persen dari jalur zonasi," katanya.
Untuk jalur prestasi (non zonasi) pihaknya akan menyatukan akumulasi nilai akademik dan non akademik calon peserta didik, dengan jatah kuota 5 persen.
Sedangkan di tingkat SMP, kuota yang disiapkan untuk jalur zonasi sebesar 70 persen.
Jalur afirmasi 20 persen , 5 persen jalur perpindahan tugas, dan 5 persen jalur prestasi.
Calon peserta didik yang berada di daerah perbatasan juga mendapat kuota sebesar 5 persen dari keseluruhan kuota jalur zonasi SMP yakni 70 persen.
Ia mengatakan, para calon peserta didik nantinya akan memilih tiga sekolah, sebab jika tak memenuhi syarat dipilihan pertama maka akan digeser ke pilihan ke dua dan tiga.
"Wajib pilih tiga sekolah. Kenapa? Supaya nanti ada tiga pergeseran. Kalau ada sekolah pilihan satu terisi dia akan digeser ke pilihan kedua dan seterusnya," terangnya.
Pihaknya, tahun ini akan bekerja sama dengn dukcapil, sehingga nanti akan dilakukan bimtek bersama dukcapil, kominfo, dan operator.
"Akan ada beberapa sistem yang dilakukan dengan cara berbeda. Jadi akan dibentuk titik yang nantinya anak itu tetap bisa sekolah. Apakah di alam terbuka, itu nanti kita bentuk kelas room disitu," jelasnya.
"Kita juga sudah mengajak swasta untuk belerja sama. Karena kita tidak bisa paksa untuk ikut sistem ini. Sehingga ada beberapa sekolah swasta yang siap menampung juga. Dan itu kita kembalikan lagi ke anak didik," sambung Nielma.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |