Rabu, 12 Mei 2021 - 15:30 WIB
Hasil kajian cepat terhadap 120 ribu tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia, vaksin Corona Sinovac ternyata memiliki tingkat efektivitas hingga 94 persen pada yang sudah menerima dua dosis.
Artikel.news, Jakarta - Hasil kajian cepat terhadap 120 ribu tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia, vaksin Corona Sinovac ternyata memiliki tingkat efektivitas hingga 94 persen pada yang sudah menerima dua dosis.
"Berdasarkan analisis yang kita lakukan, kita menemukan dosis lengkap bisa menurunkan atau mengurangi risiko 94 persen COVID bergejala pada individu yang menerima vaksinasi penuh atau 2 dosis," terang ketua tim peneliti, Panji Dhewantara, dalam konferensi pers virtual, dikutip dari Detik.com, Rabu (12/5/2021).
Ia menjelaskan, kajian cepat ini dilakukan berdasarkan data sekunder. Data yang diolah diperoleh dari pelaporan dan pencatatan COVID-19 di Kementerian Kesehatan.
"Dibandingkan individu yang baru menerima dosis pertama, bahwa risiko terkena atau terinfeksi bergejala jauh lebih besar. Vaksin Sinovac hanya berhasill menurunkan 13 persen resiko Covid-19 bergejala kepada kelompok dan individu yang hanya mendapatkan dosis pertama," lanjut Panji.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sempat menyebut efikasi vaksin Corona Sinovac hanya mencapai 65 persen.
"Kita bisa melihat bahwa di awal BPOM sudah mengeluarkan efikasi vaksin Sinovac 65 persen. Artinya, risiko untuk tertular atau sakit hanya tinggal 40 persen lagi. Tapi dalam kajian cepat risiko itu bahkan bisa memberikan efek proteksi sampai dengan 95 persen," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi turut hadir dalam konferensi pers.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |