Kamis, 20 November 2025 - 18:24 WIB
Upacara pelantikan pengurus OSIS UPTD SMP Negeri 4 Parepare berlangsung meriah di halaman sekolah, Jalan Handayani Nomor 3, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Parepare, Kamis (20/11/2025).

Artikel.news, Parepare -- Upacara pelantikan pengurus OSIS UPTD SMP Negeri 4 Parepare berlangsung meriah di halaman sekolah, Jalan Handayani Nomor 3, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Parepare, Kamis (20/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMPN 4 Parepare Hartono S.Pd., M.Pd., memaparkan capaian besar sekolah selama dua tahun kepemimpinannya, termasuk di antaranya lonjakan jumlah peserta didik, peningkatan prestasi, serta program inovatif yang menjadi magnet bagi masyarakat.
Sejak menjabat pada 2023, jumlah siswa SMPN 4 Parepare mengalami peningkatan signifikan. Dari awalnya 427 siswa pada tahun pertamanya, naik menjadi 529 siswa pada 2024, dan kembali melonjak menjadi 653 siswa pada 2025.
Kenaikan ini berdampak langsung pada jumlah rombongan belajar (rombel). Pada awal kepemimpinan Hartono, sekolah hanya memiliki 15 rombel, kini berkembang menjadi 21 rombel, terdiri dari 8 rombel kelas VII, 7 rombel kelas VIII, dan 6 rombel kelas IX.
"Alhamdulillah, peningkatan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin besar. Ini semua bukan kerja saya sendiri, tetapi sinergi seluruh guru, OSIS, komite, dan orang tua," ujar Hartono.
Kepala sekolah mengakui bahwa kunci utama peningkatan jumlah siswa bukan hanya pada promosi, melainkan membangun kembali kepercayaan masyarakat.
"Saya turun langsung melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat. Saya lahir dan besar di Parepare, jadi saya tahu bagaimana menyentuh masyarakat Lapadde,” ungkap Hartono.
Hartono juga melakukan observasi selama tiga bulan awal untuk mencari tahu penyebab mengapa sebelumnya banyak warga sekitar justru menyekolahkan anaknya ke sekolah lain seperti SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 10.
"Hasil evaluasi itu menjadi titik balik untuk perbaikan pelayanan, kedisiplinan, dan kualitas pembelajaran di SMPN 4,” tambahnya.
Salah satu strategi efektif yang dilakukan adalah mengoptimalkan media sosial untuk menunjukkan aktivitas dan prestasi sekolah.
“Kenapa banyak sekolah lain dikenal? Karena mereka aktif di media sosial. Kami jadikan itu ladang promosi gratis. Prestasi guru, siswa, semua kami tonjolkan dengan narasi yang baik agar menjadi magnet bagi masyarakat,” jelasnya.

Prestasi sekolah juga makin bersinar. Beberapa di antaranya: Juara 1 Lomba Cerpen Tingkat Nasional oleh Balai Bahasa 2023, Juara 2 Lomba Cerpen Tingkat Provinsi pada Festival Tunas Bahasa Ibu 2024, Juara 1 Umum Ajang Ajatappareng yang diikuti 5 Kabupaten. Prestasi lain, baik tingkat daerah maupun instansi, jumlahnya sangat banyak dan tercatat di bagian kesiswaan.
Untuk memperkuat karakter siswa, SMPN 4 menggelar program rutin melaksanakan salat Dhuha dan salat Zuhur berjamaah dengan warga sekolah yang beragama Muslim. Sebagai bentuk apresiasi, SMPN 4 juga rutin memberikan penghargaan berupa sertifikat dan trofi kepada siswa.
Tak hanya itu, SMPN 4 juga membuat sejarah sebagai satu-satunya SMP di Parepare yang menyelenggarakan Turnamen Sepak Bola Mini Antar Sekolah yang diikuti oleh 24 tim dari berbagai wilayah.
“Ini bukti SMPN 4 sudah membumi. Bahkan sekolah-sekolah di luar Lapadde pun ikut berpartisipasi,” ujar Hartono bangga.
Beberapa program Dinas Pendidikan juga menunjuk SMPN 4 sebagai tuan rumah. Sekolah ini sering menjadi pusat kegiatan pembelajaran mendalam bagi guru TK, SD, SMP, hingga SMA.
Selain itu, Rumah Puisi Parepare juga dipusatkan di SMPN 4 sebagai bagian dari penguatan kompetensi sosial dan kewirausahaan.
"Kami ingin sekolah ini menjadi tempat lahirnya kreativitas dan inovasi,” tegas Hartono.
Dalam momen pelantikan OSIS, Hartono menitipkan dua program utama kepada pengurus baru, pertama Sitiling atau Siswa Pemerhati Lingkungan, dan Satgas Anti-Bullying Tanpa Kekerasan.
"Setiap kelas sudah memiliki empat Satgas yang bertugas menjemput dan mengembalikan ompreng. Pembina OSIS wajib hadir setiap hari untuk mengawal program ini,” pesan Hartono.
Dia juga menekankan bahwa sekecil apa pun peran OSIS harus dihargai. “Tidak mungkin saya sendiri yang mengubah SMPN 4 menjadi lebih baik. OSIS punya konstituen, punya pengaruh besar di lingkungan mereka,” kata Hartono.
Hartono menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya tugas sekolah, tetapi harus melibatkan empat elemen, yakni orang tua siswa, sekolah, lingkungan, dan pemerintah.
"Kami rutin menggelar pertemuan orang tua untuk menyampaikan perkembangan dan kekurangan siswa. Tanpa kolaborasi, pendidikan tidak akan berjalan maksimal,” tandas Hartono.
| Laporan | : | Risal |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |